KUDUS (SUARABARU.ID) – Genangan banjir di Kudus hingga pertengahan pekan ini masih terus merendam wilayah. Tercatat ada 13 desa di tiga kecamatan yang masih terendam banjir sampai hari ini.
“Air masih menggenang apalagi intensitas hujan juga masih tinggi. Desa yang terendam mencapai 13 desa yang tersebar di kecamatan, Jati, Undaan, Mejobo,” kata Kepala BPBD Kudus Budi Waluyo, Rabu (10/2).
Dia mengatakan seperti banjir di Kecamatan Jati yang merendam tiga desa meliputi Desa Jati Wetan, Jetis Kapuan, dan Tanjung Karang. Air menggenangi 1.688 KK dengan 5.679 jiwa di tiga desa tersebut.
“Air juga menggenangi di Terminal Bus Jati kudus dengan ketinggian 60 cm. Air menggenangi di Jalan Kudus-Purwodadi dengan ketinggian 10 sampai 30 cm. Air juga menggenangi Jalan Pantura Kudus-Demak dengan ketinggian air 30 cm sepanjang 100 meter,” terangnya.
Berikutnya di Kecamatan Undaan, ada empat desa terdampak, meliputi Ngemplak, Karangrowo, Wates, dan Undaan lor.
Menurutnya banjir menggenangi 1.450 KK dengan 2.178 jiwa. “Banjir juga menggenangi jalan masuk Desa Karangowo dengan ketinggian 20 cm. Ketinggian air di permukiman 10 cm sampai 1,5 meter,” jelas. Lalu di Kecamatan Mejobo ada enam desa, yakni Desa Temulus, Kesambi, Kirig, Payaman, Gulang dan Jojo.
Baca Juga:
Hanya 2 Pompa Beroperasi, Banjir Tanggulangin Tak Kunjung Surut
Hasil Uji Lab, Air Banjir yang Tercemar di Tanggulangin Tidak Berbahaya
Menurutnya banjir menggenangi 3.058 KK dengan 9.757 jiwa. Ketinggian air di permukiman antara 10 cm sampai 1 meter.
Sementara, untuk warga yang mengungsi, kata Budi, saat ini tercatat sebanyak 824 jiwa dari 292 Kepala Keluarga. Para pengungsi tersebut tersebar di sejumlah lokasi penampungan diantaranya SD 2 Payaman sebanyak 70 Jiwa, Baldes Karangrowo sebanyak 322 Jiwa, Baldes Jati Wetan sebanyak 315 Jiwa.
Selain itu, lokasi pengungsian lainnya yakni Gedung JHK Desa Ngemplak sebanyak 30 Jiwa, Klenteng dan Gereja Tanjung Karang sebanyak 13 Jiwa, Aula Puskesmas bantu Jetis Kapuan 15 Jiwa dan Balai Desa Gulang sebanyak 59 Jiwa
Sementara, Plt Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan untuk mengatasi banjir saat ini, Pemkab Kudus lebih fokus menangani warga yang terdampak baik yang sudah ada di pengungsian atau yang masih bertahan di rumah.
“Untuk warga yang terdampak, upaya Pemkab saat ini adalah menjamin logistik mereka dengan mendirikan banyak dapur umum guna memenuhi kebutuhan hidup selama banjir masih menggenang,”kata Hartopo.
Sementara, untuk penanganan genangan, kata Hartopo memang sulit dilakukan lantaran curah hujan cukup tinggi. Yang bisa dilakukan, saat ini kata Hartopo hanya pemantauan terhadap tanggul dan talud sungai agar tidak terjadi kerusakan alias jebol.
“Jadi untuk penanganan sementara adalah dengan melakukan monitoring tanggul-tanggul rawan. Jangan sampai ada yang jebol lagi dan berakibat banjir yang lebih besar,”tandasnya.
Untuk pompanisasi genangan yang ada, kata Hartopo, saat ini terkendala jumlah pompa yang ada. Sebab, rencana pembelian pompa melalui dana APBD terkendala karena terkena refocusing anggaran.
Tm-Ab