blank
Gubernur Ganjar Pranowo memberikan sambutan pada peringatan HPN tingkat Jateng. Foto: Widiyartono R.

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, wartawan adalah salah satu pekerjaan juga penting untuk diproteksi untuk pencegahan penularan covid-19,karena banyak berhubungan dengan orang. Sama seperti pekerja transportasi, pedagang, dan lain-lain.

“Maka, minggu depan wartawan termasuk salah satu yang menjadi prioritas untuk mendapatkan vaksin covid-19,” kata Gubernur Ganjar Pranowo ketika memberikan sambutan dalam peringatan Hari Pers Nasional tingkat Jawa Tengah, Selasa (9/2/2021), di Gedung Grhadhika Bhakti Praja, kompleks Kantor Gubernur, Semarang.

Acara ini berlangsung sebelum pelaksanaan peringatan HPN tingkat nasional yang dihadiri Presiden Joko widodo, di Jakarta yang dilaksanakan secara virtual diikuti oleh seluruh provinsi. Gubernur bersama Wakil Gubernur, Wakil Ketua DPRD, Forkompimda Pangdam, Kapolda, Kajati, dan pengurus PWI Jateng selanjutnya mengikuti acara peringatan HPN tingkat nasional secara daring.

Ganjar menyebut, setelah dilakukan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan di Jawa Tengah, terjadi perubahan yang luar biasa. Yang sebelumnya, petugas kesehatan yang tertular covid-19 mencapai ratusan, setelah vaksin turun tajam menjadi sekitar 50-an.

Bila vaksinasi sudah berjalan, dan terjadi warga yang terpapar terus turun, maka kegiatan pun semakin banyak bisa dilakukan. “Maka perekonomian pun akan meningkat, dan kita akan kembali bangkit,” kata Ganjar Pranowo.

blank
Gubernur bersama Forkompida dan pengurus PWI jateng di ruang transit Grhadhika sebelum acara dimulai. Foto: Widiyartono R.

Disrupsi Dahsyat

Terkait dengan peringatan Hari Pers Nasional, Gubernur Ganjar Pranowo menyebut, pers dalam masa disrupsi yang dahsyat. “Betapa sulitnya jadi wartawan. Dulu thimik-thimik dilatih menjadi wartawan, dan terus belajar. Tetapi saat ini medianya tumbang,” kata Ganjar.

Media mainstream kini harus berhadapan dengan media sosial. Sementara itu, citizen journalist juga muncul. Mereka menyampaikan “berita”-nya dengan versinya. “Mereka memunculkan beritanya secara berbeda, Dan masyarakat memang menyukai yang berbeda itu. Ini yang menjadi tantangan bagi media mainstream sekarang,” kata Ganjar.

Meski begitu Ganjar menyebut, dalam pertemuan dengan para pemred beberapa waktu lalu, dia menyampaikan, di Jawa Tengah check and balances itu terjadi. “Di Jateng asyik-asyik saja,” katanya.

Ganjar juga mengingatkan, agar narasi optimis selalu menjadi pilihan media. “Dan ini membutuhkan kedewasaan, mana yang akan dipilih. Mau menarasikan optimisme atau pesimisme,” kata Ganjar.

blank
Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS memberikan sambutan dalam peringatan HN Jateng. Foto: Widiyartono R

Berita Menjadi Api

Sedangkan Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS dalam sambutannya menyampaikan,  tema yang dipilih oleh PWI Jateng tahun ini adalah “Pers Inspiratif Mengawal Rakyat Sehat”. Dikatakan, tema ini sejalan dengan apa yang disampaikan Ketua MUI jateng KH Ahmad Darodji dalam syukuran HPN 2021, Senin (8/2/2021) kemarin.

“Kiai Ahmad Darodji mengatakan, menjadi suatu keniscayaan pers membangun narasi optimisme atau pesimisme,” kata Amir.

Amir juga menyebut, berita itu bagai api. “Tulisan saya di media ditanggapi dosen UIN Walisongo Prof Abu Rokhmat yang menyebut api dalam bahasa arab nar, yang bisa menyimbolkan ‘neraka’ tetapi juga berarti nur yang bermakna cahaya. Maka nur harus menjadi pilihan bagi pers,” kata Amir Machmud.

Nur harus menjadi pilihan naratif bagi pers. “Sejalan apa yang eprnah disampaikan Gubernur Gajar Pranowo, ppers diharapkan menyampaikan narasi positif dalam membangun optimisme. Narasi yang disampaikan media harus sebesar-besarnya untuk kesejahteraan umum,” kata Amir.

Widiyartono R.