blank
SIMBOLIS - Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriono secara simbolis memberikan bantuan paket sembako kepada perwakilan warga. (foto: nino moebi)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Menjelang pemberlakukan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dengan Gerakan Jateng di Rumah Saja selama dua hari, Sabtu (6/2/2021) dan Minggu (7/2/2021), Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal membagikan bantuan 27.450 paket sembako kepada warga masyarakat Kota Tegal.

Secara simbolis, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono menyerahkan bantuan bantuan tersebut kepada lima orang perwakilan dari Kelurahan Keturen, Pringgitan, Kompleks Balai Kota Tegal, Jumat (4/2/2021).

Wali Kota Tegal menyampaikan, bantuan tersebut diberikan untuk membantu meringankan masyarakat selama pemberlakuan Gerakan Jateng di Rumah Saja, selama dua hari tidak melakukan aktifitas kerja.

“Selain untuk membantu kerugian masyarakat, yang tadinya bisa berjualan, besok selama dua hari tidak bisa beraktivitas seperti biasa. walaupun mungkin bantuan ini dianggap belum maksimal tapi paling tidak bisa membantu meringankan masyarakat,” ujar Dedy Yon.

Wali Kota berharap pelaksanaan ini bisa menekan penyebaran Covid-19 yang di Jawa Tengah masih relatif masih tinggi.

Kepala Dinas Sosial Kota Tegal, Bajari menyampaikan, bahwa 27.450 paket tersebut disalurkan ke seluruh kelurahan di Kota Tegal terdiri dari, Kecamatan Margadana 6007 paket, Kecamatan Tegal Timur 7833 paket , Kecamatan Tegal Barat 7071 paket dan Kecamatan Tegal Selatan 6539 paket.

“Data yang digunakan saat ini sama dengan data yang dipakai dalam pembagian bantuan sembako terakhir di tahun 2020 lalu,” kata Bajari.

Jika ada perubahan di lapangan, misalkan ada yang sudah meninggal, selama masih ada ahli waris dan masih satu Kartu Keluarga, akan tetap disampaikan kepada keluarganya.

Satu paket bantuan terdiri dari beras 5 kg dan 5 bungkus mie instan senilai Rp 72.000. Setiap paket sembako diselipkan flyer/pamflet ajakan untuk mematuhi Gerakan Jateng di Rumah Saja.

“Selain melibatkan 460 pendamping dalam penyaluran bantuan tersebut, pihak Dinsos juga melibatkan Babinsa, Babinkamtibmas, Linmas, RT dan RW,” pungkas Bajari.

Nino Moebi