CEPU (SUARABARU.ID)– Banyu Urip adalah sumber daya alam migas produktif kelas dunia. Berdasar hasil kajian teknis, recoverable reserve sumur Banyu Urip telah meningkat lebih dari dua kali lipat.
Menurut Azi N Alam, Vice President (VP) Public & Government Affairs-ExxonMobil Indonesia, dari Plan of Development (POD) awal sebesar 450 juta barel minyak (MMBO), menjadi 940 million barrels of oil equvailent (MMBO).
Bahkan awal tahun ini, lanjut Alam, Banyu Urip (BU) telah melampaui komitmen POD awal-nya, dengan telah memproduksikan lebih dari 450 MMBO sejak start-up di Januari 2016.
BACA JUGA : Bhabinkamtibmas Polsek Jiken Motivasi Petani, Demi Terwujudnya Ketahanan Pangan
”Sumur Banyu Urip telah melampaui komitmen POD awal-nya, dengan memproduksi lebih dari 450 MMBO sejak start-up di Januari 2016,” terang Azi N Alam, dalam rilisnya yang diterima SUARABARU.ID, Kamis (4/2/2021).
Dia menambahkan, pencapaian ini merupakan bukti dari desain dan manajemen proyek kelas dunia dari ExxonMobil. Operasi yang aman, dan pengelolaan reservoir yang pruden.
Sebagai tulang punggung produksi minyak Nasional, lanjutnya, diharapkan dapat memproduksi lebih dari dua kali lipat dari ekspektasi awal. Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi semua pemangku kepentingan.
BACA JUGA : Petugas Gabungan di Kabupaten Blora Kampanyekan 5M di Pasar Jiken
Sesuai dengan POD Banyu Urip, periode puncak produksi diperkirakan sekitar dua tahun, dengan rata-rata produksi tahunan sebesar 165 ribu barel per hari. Namun demikian, sejak full facility start-up, telah berproduksi puncak hingga 225.000 BPD selama sekitar lima tahun.
Dengan kata lain, laju produksi telah meningkat sebesar 30 persen dari POD awal. Dan puncak produksi tiga tahun lebih lama dari perkiraan semula.
”Lantaran karakteristik alami dari reservoir, dan umum berlaku di seluruh dunia, diperkirakan produksi minyak Banyu Urip akan menurun,” ungkap dia lagi.
BACA JUGA : CFD di Blora Ditutup, Jam Buka Toko & Mal Dibatasi
Disamping upaya berkelanjutan, sebagai operator Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) terus mengoptimalkan produksi, mempertahankan kinerja keselamatan, keandalan yang luar biasa, dan pengoperasian yang hemat biaya.
Semua capaian ini, tutur dia, berkat kemitraan yang kuat antara Kementerian ESDM, SKK Migas, EMCL, dan para mitra PT Pertamina EP Cepu dan Badan Kerja Sama Participating Interest (BKS PI) Blok Cepu.
”Kami berterimakasih kepada pemerintah pusat dan daerah, serta masyarakat sekitar, atas dukungan berkelanjutan pada kegiatan operasi Blok Cepu ini,” pungkasnya.
Wahono-Riyan