blank
Keranda jenazah Saudah saat dinaikkan perahu menembus genangan banjir. Foto:Tangkapan layar/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Di tengah bencana banjir yang melanda, peristiwa pilu dialami Saudah (70) warga Setrokalangan yang meninggal dunia di tengah kepungan air di desanya, Selasa (2/2).

Jenazah Saudah harus dinaikkan ke perahu untuk diberangkatkan ke pemakaman luar desa karena pemakaman setempat ikut terendam banjir.

Peristiwa pemberangkatan jenazah ke pemakaman dengan menggunakan perahu untuk menembus genangan banjir terekam video amatir warga.

Diiringi sejumlah sanak saudara dan tetangga, keranda jenazah almarhumah diangkut menggunakan perahu milik TNI yang beberapa hari terakhir digunakan untuk aktifitas warga.

Dalam video yang beredar, pemberangkatan jenazah dengan menggunakan perahu tersebut berlangsung cukup dramatis karena harus berjalan menyibak banjir sejauh 1 km dari rumah duka.

Kades Setrokalangan, Didik Handono saat dikonfirmasi mengatakan almarhumah memang merupakan warga Setrokalangan, namun secara kependudukan memiliki KTP Desa Kedungdowo.

Menurut Didik, almarhumah meninggal dunia karena memang sudah sepuh. Rumahnya berada di dekat balai desa yang genangan airnya mencapai setinggi pinggang orang dewasa.

“Memang warga saya, tapi KTP nya Desa Kedungdowo,”ujar Didik.

Didik mengatakan, dari musyawarah keluarga dan pihak desa, almarhum diputuskan untuk dimakamkan di pemakaman umum Kedungdowo.

Karena tingginya genangan, keranda pengusung jenazah akhirnya dinaikkan perahu. Sebab, mobil ambulance pun sudah tidak bisa menembus genangan yang ada.

“Jadi dinaikkan perahu sejauh 1 km dari rumah duka. Setelah sampai di tempat yang tak tergenang, jenazah kemudian dibawa ke Masjid Kedungdowo untuk kemudian dishalati baru dimakamkan di pemakaman Kedungdowo,”ujar Didik.

Tm-Ab