MAGELANG (SUARABARU.ID) – Sebanyak 227 taruna/taruni tingkat IV Akademi Militer Magelang akan mengikuti pendidikan dasar Para selama 35 hari di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) Batujajar, Bandung, Jawa Barat.
“Pendidikan dasar Para atau yang lebih dikenal dengan istilah terjun payung, merupakan salah satu materi pelajaran bagi taruna/ taruni tingkat IV Akmil untuk lebih melengkapi keterampilan dan kemampuan para taruna/taruni dalam olah keprajuritan,” kata Gubernur Akademi Militer, Mayjen TNI Imam Totok yang dibacakan Wakil Gubernur Akademi Militer, Brigjen TNI I Gde Agit Thomas pada laporan kesiapan pemberangkatan diksar di Lapangan Resimen Taruna, kompleks Akmil Magelang, Senin (1/2).
Gubernur Akmil mengatakan, diksar Para merupakan pendidikan pengembangan spesialisasi bagi prajurit TNI AD yang bertujuan agar memiliki kemampuan sebagai prajurit lintas udara.
Menurutnya, melalui pendidikan dasar spesialis Para tersebut, juga diharapkan para calon prajurit TNI AD tersebut mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan, baik secara teori maupun praktek sesuai dengan ketentuan yang ada.
“Kegiatan ini juga akan memberikan kesiapan yang lebih siap serta memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk ditugaskan pada satuan-satuan di jajaran TNI AD yang membutuhkan kemampuan dasar Para,” tandasnya.
Ia menambahkan, pada pendidikan dasar tersebut, merupakan latihan yang memerlukan kesiapan fisik, mental, keberanian, kesehatan yang prima serta kemampuan jasmani yang samapta. Selain itu, latihan tersebut merupakan salah satu latihan yang memiliki risiko cukup tinggi.
“Untuk itu, kami berharap para taruna /taruni yang akan melaksanakanpendidikan dasar tersebut agar memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan diri serta menaati dan mempedomani segala instruksi para pelatih. Kalian juga tidak takut dan ragu untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti, guna memperoleh pemahaman yang jelas dan utuh,” ujarnya.
Yon-wied