Genangan banjir masuk ke dalam rumah warga di Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri. Ini gara-gara mulut luweng (lubang perut bumi) tersumbat sampah dan endapan lumpur.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Bencana banjir, Minggu dinihari (31/1) tadi, melanda dua wilayah kecamatan (Paranggupito dan Pracimantoro) di Kabupaten Wonogiri. Melanda 18 dusun di 7 desa, merendam setidak-tidaknya 164 rumah warga dan sebuah musala. Ini gara-gara mulut luweng (lubang perut bumi) tersumbat sampah dan endapan lumpur.

Di Kecamatan Pracimantoro, banjir menggenangi sebanyak 126 rumah penduduk. Kemudian di Kecamatan Paranggupito, banjir menggenangi sebanyak 38 rumah warga dan sebuah musala.

Bersamaan itu, juga dilaporkan terjadi bencana longsor yang menyebabkan ambrolnya talud jalan sepanjang 60 Meter di Dusun Gemulung, Desa Sambiharjo, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri. Berikut pohon tumbang melintang jalan karena diterjang angin kencang, di Dusun Sawit, Desa Sambiharjo, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, Minggu (31/1), menyatakan, bencana banjir terjadi setelah turun hujan dengan intensitas lebat sejak Sabtu malam (30/1) sampai dengan Minggu dinihari (31/1).

Perabot rumah tanggal milik warga di Kecamatan Pracimantoro dan Kecamatan Paranggupito Kabupaten Wonogiri, banyak yang rusak karena tergenangi air banjir.

Tersumbat Sampah
Warga menyebutkan, banjir dipicu karena saluran pembuangan air tertutup oleh sampah. Biasanya, limpahan air hujan mengalir ke lubang perut bumi (luweng). Tapi karena luweng-nya tersumbat sampah dan endapan lumpur, memunculkan genangan meluas ke mana-mana.

Genangan banjir, tidak saja menggenangi ladang pertanian para petani, yang berdampak merusak tanaman pangan. Tapi juga menggenangi ruas jalan desa dan jalan dusun, serta permukiman warga.

”Tidak ada korban jiwa,” tegas Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto. Tapi dampak banjir telah menyebabkan puluhan hektare (Ha) tanaman pangan milik petani rusak. Juga merusak perabot rumah tangga milik warga, termasuk peralatan elektronik. Tafsir kerugian belum dijumlahkan, tapi diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Genangan air banjir juga menenggelamkan prasarana jalan antardusun antardesa. Ini menyebabkan akses hubungan darat menjadi macet.

Upaya penanganannya, dilakukan dengan membuka lubang-lubang luweng yang tersumbat sampah dan endapan lumpur. Tujuannya, agar genangan banjir cepat surut.

Kecamatan Pracimantoro
Laporan sementara dari Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, menyebutkan, banjir melanda Desa Joho menggenangi setidak-tidaknya 48 rumah penduduk di Dusun Joho Kidul. Kemudian di Desa Petirsari, menggenangi 13 rumah warga di Dusun Dompol.

Di Desa Sumber Agung, banjir menggenangi 5 rumah warga di Dusun Karang Kulon, 17 rumah di Dusun Ngelo, 26 rumah di Dusun Ngaluran, dan 17 rumah di Dusun Mesu.

Kecamatan Paranggupito
Laporan dari Kecamatan Paranggupito, menyebutkan, banjir menggenangi 14 rumah di Desa Ketos, terdiri atas 12 rumah di Dusun Nglarang dan 2 rumah di Dusun Belimbing. Di Desa Sambiharjo, menggenangi 11 rumah warga di 4 dusun (Dusun Joho, Pakis, Kajor dan Jerukwangi).

Di Desa Johonut, banjir menggenangi 6 rumah di Dusun Pakel, dan menyebabkan longsor pada bangunan talud penguat tebing jalan sepanjang 60 Meter di Dusun Gemulung.

Dalam suasana gelapnya malam, relawan siaga bencana membantu menyelamatkan ternak sapi milik warga yang kandangnya terendam banjir. Untuk diungsikan ke tempat lain yang tidak terjamah banjir.

Di Desa Paranggupito, banjir menggenangi 9 rumah dan satu musala. Yakni di Dusun Ngasem sebanyak 7 rumah dan 1 musala, dan di DusunĀ  Kedungan sebanyak 2 rumah. Berikut di Dusun Sawit, terjadi pohon tumbang karena diterjang angin kencang, dan berdampak memacetkan hubungan darat, karena tumbangnya melintang jalan. Di Desa Songbledek, banjir menggenangi 12 rumah warga di Dusun Telogorejo.

Rata-rata genangan banjir pada rumah penduduk memiliki ketinggian sekitar 20 Cm hingga 40 Cm. Kemudian banjir menggenangi tanah pekarangan, tegalan dan jalan kampung, dengan ketinggian sekitar 50 Cm hingga 150 Cm.

Untuk penanganan darurat, BPBD Kabupaten Wonogiri telah mengirimkan bantuan Pompa penyedot air dalam upaya mempercepat proses agar genangan banjir segera surut. Bersama para relawan dan aparat dari Polsek dan Koramil serta dari kecamatan, pamong desa dan tokoh masyarakat, telah melakukan penanganan di lokasi bencana.

Bambang Pur