blank
Salah satu area persawahan yang terendam banjir. Foto : hana eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Banjir yang merendam wilayah Kabupaten Grobogan akibat luapan Sungai Lusi mengakibatkan ribuan hektar sawah tergenang air. Hal ini berdampak pada para petani yang terancam gagal panen.

Dari data Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan, sebanyak 1.020 hektar areal sawah terendam banjir. Jumlah tersebut tersebar di tujuh kecamatan antara lain, Grobogan, Tawangharjo, Brati, Purwodadi, Penawangan, dan Godong.

“Untuk jumlah kerugiannya masih kami hitung,” jelas Plt Kepala Dinas Pertanian Grobogan, Sunanto, Minggu (31/1/2021).

Luasan sawah yang tergenang di tujuh kecamatan ini mulai dari 5-156 hektar dengan umur tanaman mulai 60-70 hst (hari setelah tanam).  Ketinggian air yang merendam areal persawahan mulai 70-160 sentimeter.

Baca juga Debit Sungai Lusi Turun, Banjir di Kota Purwodadi Berangsur Surut

Daerah persawahan yang terancam puso ini berada di 13 desa, antara lain Getasrejo (Grobogan), Jangkungharjo (Brati), Mayahan (Tawangharjo), Jono (Tawangharjo), Kedungrejo (Purwodadi), Karanganyar (Purwodadi), Penawangan (Penawangan), Winong (Penawangan), Kelurahan Purwodadi (Purwodadi), Bringin (Godong), Klampok (Godong), Godong (Godong), dan Bugel (Godong).

“Kondisi sampai saat ini dalam kategori terancam puso menunggu kondisi tanaman setelah genangan surut,” tambah Sunanto.

Adanya genangan air yang merendam areal persawahan membuat para petani pasrah. Salah satunya Wahyu, warga Desa Karanganyar, Kecamatan Purwodadi. Menurut dia, banjir yang menggenangi areal persawahan di desanya membuatnya khawatir terancam gagal panen.

Hana Eswe