blank
Pengurus DPD PKS Jepara saat melakukan audiensi dengan Bupati Jepara

JEPARA (SUARABARU.ID) – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jepara prihatin dengan tingginya angka kematian akibat covid-19 di Jepara yang masih sajua diatas 6 %. Hal ini disampaikan PKS Jepara pada pertemuan silaturahim perkenalan pengurus baru DPD PKS Jepara periode 2020-2025 dengan Bupati Jepara Dian Kristiandi pada hari Rabu (27/1-2021) 27  di ruang kerja Bupati Jepara.

Rombongan PKS Jepara yang berjumlah 9 orang ini dipimpin oleh Ketua DPD PKS Jepara terpilih Bendhot Widoyo. Turut hadir mendampingi dalam pertemuan tersebut Arofiq selaku Ketua MPD, Dewi Irawati Sekretaris MPD, Khamidun Nugroho Sekretaris DPD, Hartoyo Bendahara DPD, Ening Puji Bidang Kewanitaan,  Saifudin Bidang Kaderisasi, Chairul Anwar Bidang Pemenangan Pemilu dan Eman Pramono Ketua Departemen Nelayan DPP PKS.

Arofiq sebagai juru bicara rombongan pengurus PKS Jepara menyampaikan masukan kepada Bupati Jepara beberapa hal terkait dengan penanganan pasien covid19 di rumah sakit. “ Menurut laporan Dinkes kabupaten Jepara, sampai dengan Rabu 27 Januari 2021  jumlah orang yang terkonfirmasi covid19 sebanyak 5.418 orang. Dari jumlah tersebut yg sudah dinyatakan sembuh sebanyak  3.889 orang (71,78%), pasien dalam perawatan 1.188 orang (21,93%), sedangkan pasien meninggal sebanyak 341 orang (6,29%),” ujar Arofiq.

Prosentase angka kematian akibat covid19 di Jepara tersebut termasuk tinggi bahkan lebih 2 kali lipat  dibandingkan rata-rata angka kematian akibat covid19 nasional yang berkisar 2,8%.Tingginya angka kematian akibat covid19 di Jepara ini menjadi perhatian PKS Jepara.

Dihadapan Bupati Jepara, Arofiq yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Jepara menyatakan, “PKS sangat prihatin dan menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang anggota keluarganya meninggal akibat virus ini. semoga yang meninggal diampuni dosanya dan amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT.

Arofiq melanjutkan, sekarang saatnya bahu membahu menghadapi pandemi ini. diharapkan tidak ada pihak yang saling menyalahkan, karena saling menyalahkan tidak akan pernah menyelesaikan masalah, terlebih lagi lonjakan kasus terkonfirmasi covid19 secara nasional juga cukup tinggi.

Meskipun program vaksinasi sudah mulai dilaksanakan, yang terpenting sekarang ini tetap terus memaksimalkan usaha preventif atau pencegahan dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Selain itu dengan makin bertambahnya angka terkonfirmasi Covid-19 dan tingginya angka kematian di Jepara,  langkah yang perlu diambil adalah memaksimalkan usaha kuratif atau usaha penyembuhan/pengobatan guna meningkatkan angka kesembuhan dan berihtiar untuk menurunkan angka kematian akibat covid19.

Menambah kamar isolasi

Usaha tersebut di antaranya adalah dengan menambah kamar isolasi untuk menampung pasien covid19. Masih menurut Arofiq, sekarang ini jumlah kamar isolasi di RSUD Kartini baru tersedia 20 kamar dari total 294 kamar yang dimiliki atau baru 6,8%.

Padahal dengan penambahan kasus terkonfirmasi seperti sekarang ini paling tidak dibutuhkan sekitar 20% dari jumlah kamar yang dimiliki, atau sekitar 60 kamar. bahkan jika masih belum dapat menampung semua pasien covid19 dapat ditambah lagi sampai 30% atau 90 kamar isolasi.

Dengan penambahan jumlah kamar isolasi ini diharapkan mampu menampung pasien dengan gejala sedang-berat yang memerlukan penanganan di rumah sakit, sehingga diharapkan tidak ada lagi pasien dengan gejala sedang-berat yang datang ke rumah sakit yang tidak dapat tertangani karena kamar sudah penuh.

Selain penambahan kamar isolasi di RSUD Kartini, Arofiq juga mengusulkan kepada Bupati Jepara supaya dapat menambah peralatan di ruang isolasi maupun ruang ICU, antara lain menambah alat bantu pernafasan untuk menaikkan saturasi oksigen. Alat tersebut diantaranya adalah HFNC (High Flow Nasal Canule). Alat HFNC ini terbukti banyak membantu mempercepat kesembuhan pasien covid19 yang sebelumnya kondisinya memburuk di ruang isolasi.

Ketersediaan HFNC di RSUD Kartini hanya berjumlah 6 Unit di ruang ICU. Jumlah ini tentu saja masih sangat kurang jika dibandingkan dengan jumlah pasien yang kondisi saturasi oksigennya makin menurun yang memerlukan alat ini. Dengan penambahan alat ini diharapkan tingkat kesembuhan pasien di Jepara semakin tinggi.

Dalam kesempatan silaturahim dengan Bupati Jepara, selain menyampaikan masukan tentang penanganan pasien covid19, Eman Pramono selaku Ketua Departemen Nelayan DPP PKS  menyampaikan perlunya di Jepara dibangun sarpras pelabuhan perdagangan antar pulau. Diharapkan dengan dibangunnya pelabuhan antar pulau ini dapat membantu nelayan untuk memperluas pemasaran. Adanya pelabuhan ini juga diharapkan dapat membantu pemasaran petani garam yang lebih luas ke luar  Jepara.

Dalam pertemuan tersebut, Bupati Jepara yang didampingi oleh beberapa orang staf menyambut baik kunjungan silturahim dari DPD PKS Jepara ini.

Hadepe-ua