WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Rumah milik Winoto dan Sutrisno warga Dusun Kletak Desa Garung Lor Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonosobo rusak tertimpa bencana alam tanah longsor.
Tebing setinggi 7 meter dengan lebar 6 meter yang ada di belakang rumah korban melorot menguruk sebagian dua rumah warga yang sehari-hari berprofesi sebagai buruh tani itu.
Kepala Desa Garung Lor Parmin, Senin (25/1 pagi ini, melaporkan musibah tanah longsor terjadi setelah di wilayah Desa Garung Lor diguyur hujan deras sepanjang hari dan hingga sore hari baru reda.
“Tanah longsor terjadi sore hari. Karena hujan masih turun dan cuaca gelap, proses evakuasi material longsoran baru dapat dilakukan pagi harinya. Korban sementara mengungsi di rumah saudara,” terangya.
Pagi hari gotong royong penyingkiran tanah longsor dilakukan warga setempat dibantu sejumlah Babinsa Koramil 14/Sukoharjo. Dalam waktu tak lama, tanah longsor pun berhasil disingkirkan.
Tanah Labil
Batuud Koramil14/Sukoharjo Pelda Mulyono mengatakan kerja bakti dilakukan pagi hari demi keamanan bersama. Karena hujan masih turun dan posisi tanah masih ada yang menggantung di tebing dimungkinkan bisa terjadi longsor susulan.
“Karena saat ini masih sering turun hujan agar warga selalu waspada dan siaga. Mengingat Desa Garung Lor dan sekitarnya merupakan daerah yang mudah longsor akibat tanahnya sangatl labil,” tegasnya.
Danramil 14/Sukoharjo Kapten Arm Listiyono mengingatkan saat melaksanakan karya bakti agar tetap memperhatikan faktor keamanan. Sebab tanah disekitar lokasi gembur, apabila bagian bawah dibersihkan bisa menimbulkan longsor susulan.
“Perlu diperhatikan kondisi di sekitar tanah longsor tersebut. Apakah cukup aman atau membahayakan. Warga yang pekarangan rumah mulai retak-retak sebaiknya segera menyingkir demi keamanan bersama,” perintahnya.
Menurutnya, kehadiran TNI-AD di tengah-tengah masyarakat sangat berarti. Karena disamping membantu mengatasi bencana alam juga memberikan dukungan moril pada korban yang terkena musibah tersebut.
Muharno Zarka