blank
Hendrar Prihadi (Wali Kota Semarang). Foto: hery priyono

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyatakan, saat ini vaksin covid-19 untuk masyarakat di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah, telah tersedia sekitar 5.450 buah.

Jumlah vaksin itu akan diberikan dahulu kepada tenaga kesehatan (nakes) di Kota Semarang, baik yang bertugas di rumah sakit milik Pemerintah Kota Semarang, puskesmas, ataupun juga rumah sakit lainnya.

Adapun Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu tak menampik, jika jumlah vaksin belum cukup untuk diberikan pada semua tenaga kesehatan yang ada. Pasalnya, jumlah tenaga kesehatan di Kota Semarang tercatat ada lebih dari 15 ribu orang.

BACA JUGA : Tahun 2021, Rp 2 Miliar APBD Kota Semarang Dihibahkan untuk Ormas

Untuk itu Hendi pun berharap, pengiriman vaksin covid-19 dari Pemerintah Pusat ke Kota Semarang, dapat terus berkesinambungan. Hendi juga tengah mengupayakan, agar Pemkot Semarang juga dapat menyediakan vaksin secara mandiri.

”Kami memiliki dana BTT yang sudah kita cadangkan dan mencapai sekitar Rp 50 miliar. Tetapi kami masih mencari tahu, apakah vaksin-vaksin itu selain yang sudah di-ploting dari pusat, kita juga dapat melakukan pembelian mandiri,” katanya.

Untuk pembagian vaksin covid-19 bagi masyarakat Kota Semarang, direncanakan dengan merujuk Kementerian Kesehatan RI, yang membangi dalam empat tahap.

Untuk tahap pertama bagi tenaga kesehatan diupayakan Januari sampai April 2021. Tahap kedua untuk petugas pelayanan publik (Januari sampai April).

BACA JUGA : Over Kapasitas, Lapas Semarang Pindahkan 43 Napi ke Nusakambangan

Sedangkan untuk tahap ketiga dan keempat, direncakan akan berlangsung pada April 2021 sampai Maret 2022.

Dimana untuk tahap ketiga, akan dikhususkan terlebih dahulu bagi kelompok masyarakat rentan, seperti lansia. Selanjutnya baru pada tahap keempat, vaksin covid-19 akan dibagikan kepada masyarakat umum dan pelaku ekonomi.

Di sisi lain, Hendi sendiri sebagai Wali Kota Semarang, siap menjadi orang pertama yang akan disuntikkan vaksin covid-19. Namun Hendi menyatakan, karena dirinya pernah terkena covid-19, maka antibodinya cenderung tinggi.

Untuk itu, jika nantinya dengan pemberian vaksin secara bertahap dirinya tak menjadi yang penerima awal pun, Hendi juga siap.

”Prinsip kami, kalau seorang Wali Kota harus divaksin dulu kami siap. Tapi kalau saya mendengar orang yang pernah terkena covid tubuhnya jauh lebih kuat, jika harus yang lain dulu pun, kami juga siap,” tegasnya.

Hery Priyono-Riyan