BLORA (SUARABARU.ID)– Hujan lebat disertai tiupan angin kencang yang terjadi Jumat (8/1/2021) malam, menyebabkan wilayah perkotaan di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, dilanda banjir bandang. Ratusan rumah warga terendem air setinggi 20-100 centimeter.
”Tadi pukul 17.30 WIB turun hujan lebat sekitar 2,5 jam, menjadikan tujuh kawasan di Cepu banjir. Banyak rumah warga yang terendam,” papar Camat Cepu, Luluk Kusuma, saat dihubungi semalam
Menurut dia, air telah menggenangi pemukiman di beberapa titik di antaranya kawasan Ngareng Lorong I, II, Ngareng Trem dan di Gang VIII. Sebagian warga juga merasa waswas, dengan kondisi permukaan air Sungai Bengawan Solo, yang cenderung terus naik.
BACA JUGA : Doktor Aqua Dwipayana: Komunikasi Menjadi Senjata Ampuh Prajurit TNI di Masyarakat
Selain di kawasan Ngareng, kompleks perusahaan Kapur Tulis, kawasan Pintu Besar (depan PPSDM Migas), Jalan Pemuda, Balun, Taman Tuk Buntung dan lokasi lainnya di Kelurahan Cepu, dilanda banjir.
Air yang membanjiri kota minyak ini, lanjut Luluk, bukan dari dampak meluapnya Sungai Bengawan Solo. Namun banjir lokal, dari dampak hujan lebat dan air kiriman dari kawasan atas, yang menggelontor ke Kota Kecamatan Cepu.
”Banjir memang bersifat lokal, karena hujan deras. Dua sungai di utara dan barat Cepu, air meninggi hingga meluap menggenangi beberapa kawasan,” jelasnya.
Menurut Camat Cepu, meski permukaan air Bengawan Solo cenderung tinggi, tapi kondisinya masih cukup aman. Pihaknya kini terus memantau Daerah Aliran Sungai (DAS) di sungai terpanjang di Pulau Jawa itu.
BACA JUGA : Kapolres Lanjutkan Sinergitas dengan Kejari Blora
Sedangkan banjir di wilayahnya hingga pukul 21.15 WIB, masih merendam sekitar 300 lebih rumah warga, dengan ketinggian antara 20-90 centimeter. Diakuinya, warga Cepu sempat waswas akan terjadi banjir susulan.
Menurut Luluk, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), personel Polres, TNI/Kodim dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Blora, juga turun langsung ke lapangan, untuk memberikan bantuan dan pertolongan.
”Banjir dari luapan sungai lokal terus kami pantau. Beberapa titik mulai surut, namun kami tetap bersiaga. Kami juga aktif berkoordinasi dengan BPBD, Kepolisian, TNI, dan relawan PMI,” jelas Luluk.
Hingga berita ini diturunkan, air mulai perlahan surut dan sebagian warga mulai melakukan bersih-bersih rumah, meski hujan masih turun rintik-rintik.
BACA JUGA : KONI Blora Tambah Tujuh Cabang Olahraga Baru
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Blora Hadi Praseno menyatakan, pihaknya telah menurunkan personel Tim Reaksi Cepat (TRC) ke Kota Minyak Cepu, dengan menyiapkan sarana dan prasarana, untuk keperluan penanggulangan bencana alam.
Bahkan bersama petugas Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cepu, dan personel Polsek setempat, berhasil mengevakuasi pohon yang ambruk menutup jalan Nasional Blora-Cepu.
Lalu lintas yang sempat macet panjang sekitar 45 menit, akhirnya terurai, dan lalu lintas kembal normal. Kini TRC konsentrasi di Cepu, untuk penangan banjir. ”Sampai saat ini belum ada informasi adanya korban jiwa akibat banjir ini,” ungkap Hadi.
Wahono-Riyan