blank
Kepala UPTD Labkes Kabupaten Blora, Sri Miningsih (kanan), dan salah satu ATLM menunjukkan ruang Lab-PCR yang sangat steril tersebut. Foto : Wahono.

BLORA (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Jawa Tengah, kini memiliki alat canggih terbaru polymerase chain reaction (PCR) sendiri untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri atau virus.

Alat PCR yang juga untuk mendiagnosis penyakit covid-19 itu, berada di Laboratorium Kesehatan (Labkes) jalan Kolonel Sunandar 63, Kota Blora, yang hari ini mulai diujicoba pemanfaatannya.

“Alhamdulillah, surat keputusan (SK) PCR-lab dari Kemenkes RI sudah turun, hari ini mulai operasional,” jelas pejabat pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Blora, Henny Indriyanti, Selasa (5/1/2021).

blank
Gedung Labkes di  jalan Kolonel Sunandar 63, Kota Blora, kini dilengkapi dengan alat canggih Lab-PCR untuk mendiagnosis penyakit covid-19. Foto : Wahono

Untuk uji coba pertama, lanjut Henny, dilakukan dengan pemeriksaan 102 sampel dari calon pegawai negeri sipil (CPNS) baru di lingkungan Dinkes setempat yang hasilnya bisa diketahui dalam waktu 2×24 jam.

“Setelah uji coba, nanti untuk pemeriksaan sampel lainnya, jadi tidak perlu dikirim ke luar daerah lagi yang menunggu sekitar sepekan,” tandas Asisten administrasi Umum Sekda Blora.

Terpisah Kepala Unit Pelaksana teknik Daerah (UPTD) Labkes setempat, Sri Miningsih, PCR-lab milik Pemkab (Dinkes) Blora, sudah disetujui Kementerian Kesehatan dengan SK Nomor SR.01.07/11/5778/2020.

Siapkan Regulasi

SK Kemenkes terkait pengoperasian Labotarium RT-PCR (30 Desember 2020) itu, lanjut Sri Miningsih, sudah sesuai keputusan Menteri kesehatan (Menkes) RI Nomor HK.01.07/MENKES/9848/2020 tentang jejaring pemeriksaan laboratorium covid-19.

“Untuk tahap awal ini, kami targetkan memeriksa 50 sampel perhari, dan hasilnya keluar 2×24 jam,” jelas Kepala UPTD Labkes Kabupaten Blora.

Ke depan, lanjut Sri Miningsih, sarpras Lab-PCR senilai Rp 2 miliar lebih  yang dikelolanya itu membutuhkan tambahan 3-4 analis kesehatan atau ahli tenaga laboratorium medik (ATLM) agar pelayanan lainnya tetap bisa berjalan normal.

Ditambahkan Mining, panggilan familier Sri Miningsih, ATLM yang ada saat ini harus digilir untuk pelayanan pemeriksaan air bersih, air isi ulang, makanan minuman, narkoba, darah dan urine.

“Kami hanya punya empat analis kesehatan atau ATLM, jadi untuk pemeriksaan sampel lab-swab ditempuh dengan cara bergiliran,” tambah Mining.

Menurut Kepala UPTD Labkes Kabupaten Blora, dalam tahap uji coba PCR-lab ini, pihaknya masih menyiapkan administrasi yang langsung terhubung dengan Kemenkes.

Selanjutnya harus menyiapkan kebijakan terkait regulasi, administrasi, pembiyaaan dan keperluan lainnya dengan Dikes setempat, tujuannya agar keberadaan alat baru PCR-lab milik Pemkab Blora benar-benar sempurna.

“Mohon dukungan semua pihak, dengan tambahan alat baru ini kedepannya UPTD Labkes bisa memberi pelayanan kepada masyarakat lebih baik lagi,” pungkas Sri Miningsih, SKepNers.

Wahono/trs-mul