blank

SEMARANG (SUARABARU.ID) Pada masa pandemi Covid-19 saat ini, agar kita tidak tertular virus Corona, selain harus selalu mematuhi protokol kesehatan, seperti menjaga kebersihan, menjaga jarak saat bersosialisasi, memakai masker.

Kita juga dituntut untuk selalu menjaga kondisi kebugaran, kesehatan tubuh dan meningkatkan daya tahan (imunitas) tubuh dengan cara mengkonsumsi makanan yang bergizi, makanan sehat, kaya vitamin dan mineral, serta mengkonsumsi produk pangan yang dapat memelihara dan meningkatkan imunitas tubuh.

Produk pangan fungsional adalah pangan yang dikonsumsi sebagai diet biasa, namun memiliki efek fisiologis dan dapat menjaga kesehatan tubuh; salah satunya adalah minuman probiotik.

Minuman probiotik adalah minuman yang mengandung sejumlah bakteri “baik” yang berpotensi menyehatkan saluran pencernaan kita. Saat ini, banyak minuman probiotik berbagai merek beredar di pasaran yang telah lama dikenal dan dikonsumsi masyarakat secara luas diproduksi dari susu sapi, sehingga harganya relatif mahal.

blankProduk-produk minuman kesehatan tersebut misalnya : yogurt, kefir, yakult. Padahal terdapat pula beberapa produk minuman probiotik non susu seperti : the kombucha/jamur dipo, cider/cuka apel dan tepache; namun kurang dikenal oleh masyarakat, padahal cara pembuatannya mudah dan murah.

Guru atau pendidik sebagai garda terdepan dalam mencerdaskan anak bangsa, perlu selalu menjaga kondisi kebugaran dan kesehatan tubuh secara mandiri, agar dapat dengan lancar melaksanakan tugas pembelajaran dimasa new normal saat ini.

Melihat situasi demikian, maka perlu dilakukan pengenalan dan pelatihan cara pembuatan minuman kesehatan yang murah dan mudah dibuat dirumah oleh para guru.

Para guru SMAN 15 Semarang adalah sasaran yang tepat untuk diberi penyuluhan, keterampilan dan pelatihan tentang pembuatan produk olahan minuman fermentasi non susu yang bermanfaat untuk meningkatkan iminitas tubuh dalam menangkal penularan virus Corona, yaitu : teh kombucha dan tepache.

Adanya pelatihan ini diharapkan dapat membantu para guru SMAN 15 Semarang dalam meningkatkan kemampuan dan ketrampilan membuat produk minuman kesehatan dengan proses fermentasi yang inovatif, sehingga dapat dikonsumsi secara rutin serta diharapkan dapat menularkan pemahaman dan ketrampilan tersebut kepada anak didiknya.

Untuk itu baru – baru ini, tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Teknologi Pertanian-Universitas Semarang, yang terdiri dari : Ir. Adi Sampurno, M.Si (Ketua Tim); Antonia Nani Cahyanti, S.Si, M.Si dan Devy Angga Gunantar, S.Pd, M.Hum (Anggota Tim) mengadakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan di SMAN 15 Semarang.

Materi yang disampaikan pada kegiatan tersebut adalah cara pembuatan minuman kesehatan/probiotik fermentasi : “Teh Kombucha” berbahan dasar air teh manis dan “Tepache” yang terbuat dari kulit dan daging buah nanas serta pengertian istilah-istilah bahasa inggris dalam proses fermentasi.

Kedua minuman kesehatan tersebut rasanya asam segar, berasa nikmat saat diminum serta berpotensi dalam meningkatkan imunitas dan kesehatan tubuh.

Kegiatan PKM diikuti oleh 15 orang staf guru dan administrasi SMAN 15 dengan antusiasme yang tinggi serta mendapatkan apresiasi dari Kepala Sekolah : Drs, Agung Purwoko. M.Pd.

Diharapkan produk minuman fermentasi yang dihasilkan dari kegiatan tersebut dapat melengkapi produk “Wedang Pletok” yang dilounching sebagai branding SMAN 15, sebagai hasil kreatifitas para siswa dalam Pembelaajaran Kewirausahaan (PKWU).

Saiful Hadi-USM