blank
Sejumlah remaja sedang menikmati makanan dan minuman di Kafe Resto Warna-warni Night Culinary (W2NC) di Rt 01 Rw 01, Tidar Campur, Kelurahan Tidar Selatan, (Bag Prokompim Pemkot Magelang)

 

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Kafe resto buka di tengah perkampungan sudah banyak dijumpai di berbagai daerah. Kafe itu menjual aneka makanan, termasuk makanan khas  daerah tersebut. Namun, mayoritas pengelolanya adalah perorangan dan mayoritas yang buka usaha itu warga mampu.

Kondisi itu berbeda dengan Kafe Resto Warna-warni Night Culinary (W2NC) di Rt 01 Rw 01, Tidar Campur, Kelurahan Tidar Selatan, Kota Magelang. W2NC yang berada di tengah kampung itu dikelola bersama-sama seluruh warga. Jadi, semua warga ikut terlibat mengelolanya.

W2NC merupakan konsep social entepreneur (KSE) yang menjadi salah satu solusi untuk menghadapi resesi ekonomi dampak dari pandemi Covid-19. Konsep ini diimplementasikan di Kampung Wisata Warna-warni Rt 01 Rw 01, Tidar Campur, Kelurahan Tidar Selatan tersebut.

Mereka bangkit dari tekanan ekonomi dengan membuat usaha bersama, atau ekonomi komunal berupa (W2NC).

‘’W2NC adalah konsep kafe resto berada di tengah kampung dikelola bersama-sama,  seluruh warga terlibat ikut mengelolanya,’’ kata Manager W2NC, Viky Sanjaya, Rabu (16/12).

Dia menerangkan, menu yang dijual berasal dari warga setempat. Setiap rumah membuat menu dan yang mengelola adalah remaja.

‘’Remaja yang menjualkan menu itu mendapat bagi hasil 20 % dari keuntungan. Keuntungan itu juga untuk pengembangan kafe resto dan biaya-biaya lainnya,’’ ujarnya.

Menu yang dijual adalah menu-menu tradisional seperti jadah, sagon, gandos, mie pyok dan lainnya. Ada juga menu milenial berbagai olahan sosis dan tempura. Sedang minuman yang dijual juga tradisional, Antara lain wedah wuh, jahe, kopi dan teh gula batu. Juga minuman milenial seperti milkshake, lemon/orange squash dan lainnya.

‘’Dengan menu-menu itu semua kalangan dari anak-anak, remaja hingga orang tua bisa kita rangkul. Segmennya luas, sehingga siapa saja bisa nongkrong asyik di kafe resto tengah kampung sambil menikmati layar tancep atau live musik,’’ ungkapnya.

Viky menceritakan, W2NC dibuka Selasa 10 November 2020. Buka setiap hari Selasa – Minggu jam 16.00-22.00. Pada saat pembukaan juga dihadiri monitoring dari Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Pusat.

Kabid Pengembangan dan Harmonisasi Inovasi Balitbang Kota Magelang, Catur Subagyo menerangkan, Kota Magelang sebagai kota jasa banyak pelaku industri kreatif yang perlu didorong untuk terus berkembang. Apalagi Kota Magelang juga sebagai poros penyangga destinasi pariwisata Candi Borobudur.

‘’Bekraf langsung monitoring dengan terjun ke lokasi, kemudian memetakan potensi dan mengoptimasi pelaku ekonomi kreatif di Kota Magelang. Salah satunya yang dimonitoring Kampung Wisata Warna-warni Tidar Campur,’’ ujarnya.

Pendamping Tenaga Kerja Sukarela (TKS) Kemnaker RI, Sholahuddin menjelaskan, W2NC mengimplementasikan konsep social entepreneur, membuat usaha yang dikelola bersama-sama. Kemudian semua yang terlibat juga mendapatkan hasil dari usahanya itu.

Menurutnya, awalnya kampung warna warni merupakan rintisan kampung wisata. Karena pandemi Covid-19 terjadi kevakuman. ‘’Akhirnya kami berembug dengan warga dan menghasilkan kesepakatan membuat usaha kuliner yang melibatkan seluruh warga, W2NC,’’ ungkapnya.

Dari usaha ibu-ibu yang menyajikan menu di kafe resto itu, lanjut dia, setidaknya membantu penguatan pendapatan keluarga. Memang ini baru mulai, masih butuh pengembangan dan promosi agar usaha ini bisa berjalan secara profesional.

Sagiyo, tokoh masyarakat setempat menuturkan, seluruh warga terlibat dalam pengelokaan kafe resto di tengah kampung. Modalnya juga seadanya termasuk dari kas warga.

‘’Yang terpenting warga setiap harinya bisa menikmati penghasilan dari usaha ini. Di saat ekonomi sulit karena pandemi, berapapun penghasilan akan sangat berarti,’’ tuturnya.

 

Penulis  : prokompim/kotamgl

Editor    : Doddy Ardjono