blank
Tempat wisata Telaga Warna dan Pengilon Dieng menjadi tempat menarik liburan akhir tahun di Dieng Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

MALANG(SUARABARU.ID)-Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dispartabud) Wonosobo Kristiyanto meminta pengelola pariwisata setempat di masa liburan akhir tahun 2020 ini untuk bisa menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 secara ketat.

“Tempat wisata di Wonosobo selama liburan akhir tahun 2020 tetap buka. Namun harus menerapkan prokes Covid-19 secara ketat. Tidak boleh ada klaster baru wisata,” ujarnya, saat ditemui di sela-sela kunjungan kerja bersama DPRD Wonosobo di Malang Jatim, Selasa (15/12).

Kunjungan kerja di Malang, imbuhnya, guna melihat bagaimana tata kelola agrowisata dan penerapan prokes Covid-19 yang ada di beberapa tempat wisata di Malang Jatim selama liburan akhir tahun ini.

“Wonosobo dan Malang kan punya tipe geografis yang sama sebagai wilayah pegunungan. Agrowisata yang ada juga punya kemiripan. Tidak jauh beda. Sehingga DPRD Wonosobo perlu melihat bagaimana pengelolaan agrowisata di Malang,” sebutnya.

Ilmu dari kunker di Malang, menurut Kris, dapat diterapkan di Wonosobo. Dengan pengeloaan yang lebih profesional, bukan tidak mungkin, agrowisata di Wonosobo akan bisa menarik wisatawan yang lebih banyak lagi dan tambah ramai.

Standar Prokes

blank
Plt Kepala Disparbud Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

Pihaknya memastikan semua pengelola tempat wisata di Wonosobo selama liburan akhir tahun dibuka secara penuh. Kecuali tempat wisata berbasis air, seperti Kolam Renang Mangli, masih ditutup total. Karena potensi kerumunan perenang di air sulit untuk dihindari.

“Semua pengelola wisata di Wonosobob mutlak harus menerapkan prokes Covid-19 secara ketat. Tidak boleh ada satu pun tempat wisata yang abai terhadap persolan tersebut. Semua untuk keamanan, kesehatan dan keselamatan wisatawan dan pengelola tempat wisata,” ujarnya.

Menurut dia, semua tempat wisata, harus menerapkan gerakan 3 M. Yakni menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun di air mengalir. Menjaga jarak antar pengunjung dan menghindari kerumunan. Wisatawan dan pengelola tempat wisata harus mengenakan masker.

“Pertugas tempat wisata juga akan mengukur suhu tubuh pengunjung dengan thermogun. Wisatawan meski sudah cuci tangan juga wajib membawa hand sanitizer. Standar prokes Covid-19 diharapkan akan menjamin keamanan penularan dan penyebaran virus Corona,” tuturnya.

Selama pandemi global Covid-19, sebut Kris, pendapatan sektor pariwisata turun drastis, hanya mencapai 30 persen dari pendapatan di waktu normal sebelum ada wabah virus Corona. Di era news normal tempat wisata di Wonosobo tetap dibuka dengan sistem adaptasi kehidupan baru.

Muharno Zarka-Wahyu