MAGELANG (SUARABARU.ID) – Pengungsi dari beberapa desa di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, kini banyak yang pulang kampung. Tentu karena mereka tidak betah dan Gunung Merapi tidak menunjukkan gejala signifikan.
Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edi Susanto ketika diminta komentarnya oleh wartawan menyatakan, penanganan bencana itu butuh kerja sama antar semua pihak. Kerja sama antara pemerintah, dunia usaha, PT, media massa dan masyarakat .Baik masyarakat terdampak maupun masyarakat yang lain.
Dalam hal ini pemerintah sudah menjelaskan dan menyampaikan informasi penting tentang kondisi Merapi saat ini. Kemudian memfasilitasi tempat pengungsian juga sudah dilakukan.
Namun pada perkembangannya karena berbagai keadaan akhirnya masyarakat meminta pulang dengan terlebih dahulu membuat surat pernyataan.
“Memang tidak ada yang bisa memastikan kapan Merapi akan meletus . Sekali lagi kita tidak bisa bersikap fatalistik melarang atau membolehkan mereka pulang. Tapi upaya telah dilakukan bersama BPPTKG Yogyakarta untuk meyakinkan bahwa pilihan terbaik saat ini adalah berada di pengungsian bagi kelompok rentan,” tandasnya.
Perlu diketahui, berdasarkan data hasil pemantauan Gunung Merapi oleh BPPTKG, aktivitas vulkanik dapat berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk. Oleh karena itu, pada 5 November 2020 pukul 12.00 WIB, tingkat aktivitas Merapi dinaikkan dari waspada (Level II) ke siaga (Level III).
Prakiraan daerah bahaya oleh BPPTKG di Kabupaten Magelang khusuanya di Kecamatan Dukun. Yakni Desa Paten meliputi Dusun Babadan 1 dan Babadan 2. Desa Krinjing meliputi Dusun Trono, Pugeran dan Trayem. Desa Ngargomulyo adalah Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong dan Dusun Karanganyar.
Penetapan status tanggap darurat dari hasil pemantauan serta rekomendasi dari BPPTKG, Pemerintah Kabupaten Magelang memberlakukan status siaga darurat bencana erupsi Gunung Merapi, sehingga kelompok rentan diungsikan ke desa saudara (desa penyangga).
Warga Desa Paten di Desa Banyurojo dan Desa Mertoyudan Kecamatan Mertoyudan. Warga Desa Krinjing di Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan. Warga Desa Ngargomulyo di Desa Tamanagung Kecamatan Muntilan. Warga Desa Keningar di Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid.
Eko Priyono