SEMARANG (SUARABARU.ID) – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi keberhasilan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 yang berjalan lancar dan aman. Bahkan angka partisipasi pemilih di Jawa Tengah di 21 kabupaten/kota mencapai 74,34 persen, dan naik 5,80 persen dari Pilkada 2015 lalu yang hanya 68,54 persen.
“Alhamdulillah Pilkada berjalan lancar. Partisipasi (pemilih) meningkat total ada 74,34 persen. Iya justru semua kaget karena riset disampaikan ayo tunda Pilkada, ternyata partisipasi tinggi. Semua bisa datang dan tertib,” ujar Ganjar Pranowo usai Rapat Evaluasi bersama Menkopohukam dan Mendagri melalui zoom, Senin (14/12/2020).
Keberhasilan pesta demokrasi tersebut, menurut Ganjar tidak lepas dari upaya penyelenggara, para calon, partai politik dan relawan. Sehingga tahapan Pilkada dari awal sampai penghitungan berjalan lancar dan aman.
“Saya menyampaikan terimakasih kepada para calon, partai-partai pengusung dan pendukung termasuk para relawan karena mereka bisa menjaga kondisi ini. Mulai dengan tahapan nyoblos, hitung suara sampai quickount muncul. Biasanya ada ramai sampai hari ini bisa tenang dan tadi dievaluasi hampir di seluruh tempat di Indonesia relatif aman,” lanjutnya.
Namun, dari 21 kabupaten/kota yang melangsungkan Pilkada serentak, ada dua daerah di Jawa Tengah yang perlu mendapat perhatian karena memiliki selisih sedikit yakni Kabupaten Purworejo dan Rembang.
“Ada dua kabupaten yang menjadi perhatian karena selisihnya sedikit, Rembang dan Purworejo. Tapi tentu saja kita serahkan kepada para calon,” imbuhnya.
Sedangkan untuk para pasangan calon yang menang dalam hitung sementara, Ganjar berpesan untuk tidak melakukan selebrasi yang mengakibatkan kerumunan. Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
“Yang menang tidak usah selebrasi dengan mengumpulkan dulu, dengan doa saja tunggu sampai pelantikan,” terangnya.
Selain angka pasrtisipasi pemilih yang relatif tinggi, pelaksanaan Pilkada serentak terutama di Jawa Tengah belum berdampak terhadap penyebaran virus Covid-19. Namun, ia masih menunggu beberapa hari ke depan untuk memastikan apakah Pilkada berpengaruh terhadap angka penyebaran Covid-19 atau tidak.
“Sampai hari ini belum terasa, tapi kita menunggu kalau kena di situ maka setidaknya 4-7 hari. Sampai hari ini belum terlihat, karena memang kerumunan hampir-hampir tidak terjadi,” paparnya.
Sementara Ketua KPU Jawa Tengah, Yulianto Sudrajat menuturkan bahwa tingginya partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 2020 di Jawa Tengah karena adanya dukungan dari steakholder, salah satunya pemerintah daerah.
“Dari awal kita fokus sosialisasi Pilkada di tengah kondisi pandemi. Kita meyakinkan publik bahwa Pilkada di bawah kendali protokol kesehatan. Dan itu, terus kita kemas dalam sosialisasi lewat media massa dan dukungan Pemda, TNI, Polri, tokoh agama dan masyarakat,” terangnya.
Pelaksanaan Pilkada juga dipastikan bahwa masyarakat aman dalam memilih terutama dari ancaman Covid-19. Mulai dari teknis penjadwalan pemilih, fasilitas serta peralatan untuk menunjang protokol kesehatan.
“Bahwa jadwal sudah kita atur sedemikian rupa. Karena tingkat kepatuhan itu tergantung dari kenyamana pemilih. Logistik protokol kesehatan lengkap, dan didampingi Gugus Tugas,” tandasnya.