JEPARA (SUARABARU.ID) – Ribuan specimen swab di Jepara yang antri untuk dapat diperiksa di laboratorium PCR RSUD RA Kartini sebagaimana diungkapkan SUARABARU.ID Minggu (13/12-2020) mendapatkan tanggapan dari banyak kalangan.
Sebab waktu tunggu yang lama menyulitkan tahapan treatment atau pengobatan yang menjadi bagian integral 3 T, testing, trecing, dan treatmant. Disamping itu juga menyulitkan dalam pengendalian penularan. Sebab tidak semua orang yang telah diswab bersedia isolasi madiri sebelum hasil pemeriksaannya keluar.
“Harapan kami Pemda Jepara, Satgas Penanganan Covid-19 dan RSUD RA Kartini dapat mencari jalan keluar terhadap persoalan ini. Waktu yang lama hingga lebih satu minggu sangat menyulitkan teman-teman yang ada dilapangan,” ujar KH. Nuruddin Amin, Wakil Ketua DPRD Jepara.
Sementara Wakil Ketua DPRD Junarso menilai, harusnya setelah muncul peningkatan angka warga Jepara yang terkonfirmasi Covid-19 dilakukan evaluasi tata kelola PCR di RSUD RA Kartini yang juga memiliki alat Test Cepat Molekuler.
“Kesannya berlarut-larut dan tidak ada percepatan langkah sehingga terjadi penumpukan specimen. Ini jelas sangat menyulitkan untuk mengendalikan penularan ,” ujar Junarso Minggu pagi.
Hal lain yang perlu dilakukan adalah memberikan santunan yang layak bagi saudara-saudara kita yang terkonfirmasi Covid-19. Saat ini banyak keluhan tentang kecilnya bantuan dan waktu penyerahannya yang terlambat. “Keluhan dan persoalan yang dihadapi petugas medis yang dilapangan juga kurang mendapatkan tanggapan secara cepat,” ujar Junarso
Sedangkan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jepara, Muh Ali menjelaskan bahwa Senin besuk direncanakan akan melakukan koordinasi dengan fihak RSUD RA Kartini.
Ditambah Kapasitasnya
Sementara itu Direktur RSUD RA Kartini Jepara, Dwi Susilowati saat dikonfirmasi SUARABARU.ID sore tadi menjelaskan, fihaknya berencana mulai Senin (14/12-2020) akan menambah kapasitas laboratorium PCR .
“Orientasi tenaga yang akan bertugas dilaboratorium telah selesai dilakukan. Besuk kami akan menambah 1 putaran lagi dengan kapasitas 94 spesimen. Sehingga dalam satu hari nanti akan dapat diperiksa 282 specimen. Sementara ini baru dilakukan 2 putaran dengan pemeriksaan 188 specimen” ujar Dwi Susilowati.
Hadepe