BATANG (SUARABARU.ID) – Batang Maskeran Festival (BMF) yang diinisiasi oleh Polres bersama pemerintah kabupaten Batang ternyata manarik antusias kaum milenial untuk memeriahkan lomba tersebut sekaligus berupaya menjadi agen penggerak protokol kesehatan (Prokes) dalam melawan pandemi Covid-19 yang masih melanda.
Untuk meningkatkan kesiapan para peserta BMF yang diikuti seluruh warga Batang mulai pelajar hingga kaum milenial, maka panitia menggelar rapat teknis yang dibuka langsung oleh Kapolres Batang AKBP Edwin Louis Sengka didampingi Ketua Dewan Kesenian Daerah Tri Bakdo secara virtual, di ruang Media Management Center Polres Batang, Rabu (9/12/2020) sore.
“Kita harus meyakini keterlibatan semua pihak dalam even ini bukan hanya mengejar siapa yang unggul nantinya. Tapi dalam kompetisi ini ada tujuan utama agar kita bisa menyadari bahwa memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari berkerumun menjadi hal penting serta kebutuhan bagi masyarakat Kabupaten Batang di masa adaptasi kebiasaan baru,” papar Kapolres.
AKBP Edwin memberikan contoh yang nyata dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Seringkali jika bepergian gawai yang selalu dalam genggaman tertinggal di rumah, pasti ada rasa kecewa dan cemas luar biasa, lalu harus mengambil kembali ke rumah. “Itulah yang diharapkan ke depan, kalau kita keluar tidak memakai masker, sepertinya ada yang terlupakan,” pintanya.
Di samping itu, lanjut dia, ada secercah harapan di tengah situasi pandemi, khususnya di Kabupaten Batang tercinta ini, yang sekarang berada di zona merah, agar melalui even ini dapat membantu Pemerintah Daerah, untuk menjadi agen-agen protokol kesehatan Covid-19.
“Adik-adik peserta ketika melakukan pengambilan gambar vidio atau foto, minimal akan menyampaikan pesan kepada khalayak untuk memakai masker. Ada nilai edukasi yang disampaikan kepada masyarakat melalui kedua media tersebut, untuk menjadi sebuah kebiasaan baru dalam kehidupan sehari-hari kita,” imbaunya.
Kapolres juga berpesan kepada para peserta agar tetap menerapkan protokol kesehatan saat melakukan pengambilan gambar, sehingga dapat memberi teladan yang baik kepada lingkungan.
“Saya berterimakasih, karena respon masyarakat Batang terhadap seni fotografi dan vidiografi sangat tinggi. Saya juga terkejut ternyata antusias pesertanya bisa mencapai 341 yang terdiri dari 99 peserta vidiografi dan 242 peserta fotografi. Itu sangat luar biasa, artinya warga Batang memiliki kreativitas dan imajinasi yang sangat tinggi,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DKD Batang Tri Bakdo menyampaikan, kegiatan BMF ini dapat menjadi media berekspresi dan berkreativitas para pecinta seni fotografi dan vidiografi dalam berkarya seni, meski di masa pandemi.
Ini sebagai upaya dari Pemkab Batang dan Polres Batang, untuk memasyarakatkan masker. Jadi masker itu harus dipakai di manapun dan mereka bisa menjadi agen protokol kesehatan dalam era adaptasi kebiasaan baru.
“Nantinya di tanggal 16 Januari 2021 mendatang pada jam 19.00 – 21.00 WIB, akan disampaikan secara serentak, agar menjadi tranding topic di media online. Acara ini akan menjadi contoh dan inspirasi bagi kota-kota lain untuk mengkampanyekan masker dengan cara yang unik,” tuturnya.
Ia mengapresiasi karena animo masyarakat Kabupaten Batang sangat tinggi, sebab dari seluruh kecamatan mengirimkan perwakilannya, bahkan secara individu pun banyak yang mengikuti kegiatan tersebut.
Sebelumnya para peserta telah melalui tahap registrasi online yang dilaksanakan 18 Oktober – 27 November 2020, lalu tahap kampanye karya di media sosial 15 Desember 2020 – 7 Januari 2021.
Penilaian akan dilakukan pada 13 – 17 Januari dan penganugerahan akan diberikan secara virtual pada 21 Januari 2021 mendatang.
“Kesadaran untuk cuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, itu adalah upaya yang harus dilakukan, tidak hanya berdampak positif bagi Pemkab Batang, tapi dirasakan seluruh dunia tentang cara kita menyikapi pandemi secara arif dan bijaksana. Media kampanyenya pun beragam bisa melalui seni atau apapun, yang penting pesannya cepat tersampaikan dan langsung dipraktikkan masyarakat, sehingga mampu mengurangi penularan Covid-19,” tandasnya.
Nur Muktiadi