blank
Slamet Riyadi ketika berjalan kaki memasuki Alun-Alun Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Wajahnya tampak menghitam, berkeringat dan sedikit pucat. Telapak kakinya pun terlihat memerah dibalut sandal jepit tipis warna merah pudar. Bibirnya mengering dan nafasnya terengah.

Sampai di depan rumah Calon Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, langkahnya terhenti dan tampak ragu. Setelah mencuci tangan dia pun terus melangkahkan kaki menghampiri pemilik rumah yang sejak pagi telah menanti kedatangannya.

Dialah, Slamet Riyadi (26), pemuda asal Klilin Sindupaten Kertek Wonosobo, yang sedang melaksanakan nadzar jalan kaki dari Alun-Alun Sapuran menuju Alun-Alun Wonosobo, sejauh 20 kilometer, jika paslon Afif-Albar memenangi Pilkada 9 Desember 2020 lalu.

Setelah berjabat tangan dengan Afif dan istri, Dyah Retno Sulityowati, Slamet dirangkul untuk masuk ke rumah. Seketika pria muda itu terdiam dan tubuhnya masih bergetar, terasa kecapaian. Dia pun berdiri sebentar lalu duduk dengan posisi kedua kaki diluruskan.

Saat diminta minum teh, dia menolak dan malah bersimpuh di hadapan Pak Afif dan istri. Menangis sesenggukan. Tak sepatah pun kata dikeluarkan kecuali setetes air mata yang masih terus mengalir.

“Afif-Albar amanah. Wonosobo maju!,” pekiknya. Remaja berkaos hitam lengan panjang dan bercelana jin kusam itupun, minta ijin untuk bersujud syukur, sembari berdoa dan masih terus sesenggukan menangis.

Panjatkan Doa

blank
Di taman bekas Patung Garuda, Slamet berhenti untuk foto bersama dengan group PSTT Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

Slamet beranjak duduk. Kedua tangan menutup wajahnya yang terus tak berhenti mengalirkan air mata. Orang yang berada di ruang tamu rumah Pak Afif terdiam dan tak sedikit yang matanya terlihat berkaca-kaca, ikut terharu.

Begitu telapak tangan dibuka dia kembali menjabat tangan Pak Afif sambil menunduk dan tak berhenti menangis. Tak sepatah kata pun terucap kecuali doa yang dipanjatkan agar Afif-Albar amanah dalam memimpin Wonosobo.

Dia bukan siapa-siapa. Bukan tim sukses. Bukan pula kerabat dan tak kenal paslon Afif-Albar. Slamet hanyalah remaja biasa, yang mendukung, menyukai sosok dan memilih paslon tunggal Pilkada Wonosobo tahun 2020 ini.

Slamet sejak belum dilakukan Pilkada digelar, punya nadzar jika paslon Afif-Albar terpilih, akan jalan kaki dari Alun-Alun Sapuran menuju Alun-Alun Wonosobo dan dilanjutkan silaturrahmi ke rumah Calon Bupati terpilih Afif Nurhidayat.

Saat berjalan dia mengenakan masker dan tanpa penutup kepala. Tanganya bembawa bendera merah putih dan tubuhnya ditutup baliho kecil bergambar paslon Afif-Albar di bagian dada dan punggungya. Telapak kakinya hanya pakai sandal jepit warna merah kusam.

“Hari ini saya alhamdulillah telah bisa melaksanakan nadzar dengan aman, lancar dan sehat. Rasanya lega telah berhasil menyelesaikan nadzar ini tanpa halangan berarti,” ucapnya, yang saat memasuki wilayah Kertek disambut PSTT dan relawan Afif-Albar.

Pemuda Visioner

blank
Cabup Afif Nurhidayat beserta istri menyambut hangat kedatangan Slamet Riyadi di rumahnya. Foto : SB/Muharno Zarka

Remaja yang sehari-hari jadi buruh pemotong ayam di Krasak Mojotengah itu, berjalan kaki dari Sapuran jam 9.30 WIB dan sampai rumah Pak Afif pukul 14.30 WIB atau 5 jam berjalan kaki tanpa henti. Dan, tanpa meneguk air putih setestes pun selama perjalanan.

“Sebelum mulai jalan ke Wonosobo, saya jalan memutari Alun-Alun Sapuran sebanyak 7 kali. Di Masjid YPMP RSI Mendolo berhenti untuk melaksanakan sholat dhuhur, sekitar pukul 14.00 WIB,” tutur remaja yang pernah nyantri di PP Nur Ala Nur Bugangan, asuhan KH Abdurrahman Effendy.

Pihaknya berharap Afif-Albar bisa jadi pemimpin yang amanah bersih untuk memajukan Wonosobo. Mampu memberdayakan generasi muda dengan ketrampilan, dapat memajukan kesenian tradisional dan seni lukis yang ada.

“Pak Afif dan Gus Albar itu orang baik. Maka saya dukung dan pilih agar dapat jadi Bupati dan Wakil Bupati ke depan. Saya tidak kenal keduanya. Tapi lihat foto di baliho dan stiker saya suka. Untuk itu, saya pilih untuk jadi pemimpin Wonosobo,” akunya.

Afif Nurhidayat memberi apresiasi yang tinggi terhadap nadzar yang dilaksanakan Slamet Riyadi. Karena suka dengan paslon yang dipilih, punya nadzar dan dapat dijalankan dengan baik sesuai keinginannya.

“Ini pemuda yang cukup gigih, cerdas dan punya pandangan visioner. Karena berharap Wonosobo maju dan berkembang. Generasi muda dapat diberdayakan secara ekonomi maupun seni budaya,” lontarnya.

Muharno Zarka-Wahyu