MAGELANG, (SUARABARU.ID)– Proses penutupan Candi Mendut dengan tarpaulin ( terpal khusus dari Jerman) yang dilakuakan Balai Konservasi Borobudur hampir selesai.
“Penutupan Candi Mendut dengan tarpaulin tersebut telah dilaksanakan sejak Kamis ( 26/11) lalu. Dan hingga saat ini hampir selesai,” kata Koordinator Kelompok Kerja Pemeliharaan Kawasan Cagar Budaya Borobudur, Bramantara.
Bramantara mengatakan, Penutupan bangunan candi yang ada di Desa Mendut, Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang tersebjtu dilakukan secara bertahap . Mulai dari bagian atas candi dan kemudian ke bagian tubuh candi.
Menurutnya, pihaknya sedikit mengalami kendala pada proses penutupan Candi Mendut. Yakni, terbatasnya tenaga untuk menutupnya. Selain itu, pada proses tersebut sangat diperlukan kehati-hatian karena tinggi bangunan candi tersebut mencapai 26,40 meter.
Ia menambahkan, untuk menutup candi yang ada di Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang tersebut, petugas yang menutup terlebih dulu harus naik ke atas tubuh candi dengan menggunakan tangga dari bambu. Kemudian, terpaulin yang akan digunakan untuk menutup ditarik menggunakan tambang.
Bramantara menjelaskan, penutupan candi yang berjarak sekitar 3 kilometer dari Candi Borobudur tersebut untuk mengantisipasi dampak hujan abu akibat erupsi Gunung Merapi.
“Penutupan dengan ‘terpaulin’ ini sebagai satu bentuk tanggap bencana jika nanti sewaktu-waktu Gunung Merapi erupsi. Sehingga sejak awal sudah dilakukan antisipasi, terutama jika terjadi hujan abu,” jelasnya.
Ia menambahkan, selain Candi Borobudur dan Candi Mendut, pihaknya juga akan melakukan penutupan tarpaulin terhadap Candi Pawon yang ada Brojonalan, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur.
Yon