TEGAL (SUARABARU.ID) – Berdasarkan data Tahun 2018 terdapat anak putus sekolah di Kota Tegal tercatat 573 orang. Tahun 2020 setelah melakukan verifikasi dan validasi by name by address terdapat 78 orang. Keterangan tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidik dan Kebudayaan Ismail Fahmi di kantornya, akhir pekan lalu.
Ismail Fahmi menyampaikan, Pemerintah Kota Tegal melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan gerakan Ayo Sekolah Lagi (Asela) di Pendopo Ki Gede Sebayu, Komplek Balai Kota Tegal, Rabu (25/11/2020) lalu. “Asela merupakan gerakan kembali untuk sekolah yang merupakan program sesuai visi Pemerintahan Dedy-Jumadi,” katanya.
Pendidikan harus didorong agar memberikan manfaat untuk masyarakat Kota Tegal. Salah satu tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa dan pendidikan hak setiap warga negara. “Ini yang akan kami optimalkan agar mereka ke sekolah,” ujar Fahmi.
Nantinya, kata Fahmi, mereka menuntut ilmu melalui pendidikan non formal atau kejar paket A, B dan C. Jadi, tambah Fahmi, kejar paket A setara dengan SD, kejar paket B setara dengan SMP dan kejar paket C setara dengan SMA.
“Baik sekolah formal maupun non formal tidak ada perbedaan. Semua sama. Ijazah atau sertifikat dapat digunakan untuk mendaftar disekolah manapun. Bisa untuk melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi atau bisa untuk mendaftar pekerjaan,” imbuh Fahmi.
Fahmi menceritakan, salah satu Alumni Pendidikan Non Formal kejar paket B di Sekolah Terminal diterima di salah SMA Negeri yang favorit di Kota Tegal. Selain itu, lulusan kejar Paket C juga dapat melanjutkan ke perguruan tinggi favorit.
Nino Moebi