MANCHESTER (SUARABARU.ID) – Pep Guardiola, manajer Manchester City, kembali mengkritik jadwal padat timnya dan klub-klub Liga Inggris lain. Dia menilai pemain kehilangan gairah gara-gara jadwal padat itu. Pandemi Covid-19 merusak kompetisi sepak bola di Eropa sejak Maret lalu.
Terhenti tiga bulan, musim 2019-2020 dilanjutkan pada pertengahan Juni sebelum tuntas pada akhir Agustus. Mepetnya persiapan musim 2020-2021 membuat sejumlah klub bahkan tak melakoni sesi pramusim dan cuma beristirahat memulihkan kondisi fisik. Kini, jadwal padat pada musim ini menyebabkan banyak pemain cedera.
Itu terjadi di klub-klub Inggris yang punya tiga kompetisi lokal. Liverpool sebagai juara bertahan sudah kehilangan 10 pemain secara bergantian. City sebagai pesaing The Reds musim lalu juga bernasib sama.
The Citizens kesulitan mencetak banyak gol seperti biasanya. Pep lagi-lagi mengeluhkan jadwal padat sehingga para pemain tidak bisa menikmati lagi pertandingan. Ini tentu berdampak buruk bagi kondisi fisik dan psikis pemain yang ujung-ujungnya bisa merugikan tim.
Tim-tim seperti City, Liverpool, Manchester United, dan Chelsea harus bermain paling tidak tiga kali selama sepekan, hingga fase grup Liga Champions berakhir. “Saat ini adalah para pemain kehilangan kenikmatan bermain bola,” ungkap Pep Guardiola seperti dikutip dari ESPN. “Sebelum ini, menyenangkan rasanya bermain satu-dua kali sepekan dengan keberadaan penonton. Kini, jedanya cuma tiga hari, lalu tanding lagi. Kami akan tandang ke Porto untuk menang, lalu bersiap menghadapi Fulham,” jelasnya.
rr