blank
Sejumlah pejabat OPD Kebumen dan Forkompincam, Padureso pada Hari Menanam Pohon Indonesia dan Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai di Desa Rahayu, Padureso, Kamis 26/11.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Bunga Tabepuya bakal menghiasi kawasan wisata Rahayu River Tubing  di Desa Rahayu, Kecamatan Padureso, Kebumen.

Tanaman konservasi dan buah-buahan itu ditanam di kawasan desa persis di bawah Waduk Wadaslintang di utara Prembun pada Kamis (26/11)oleh Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) Kabupaten Kebumen.

Penanaman dilaksanakan bersama Forkompincam Padureso, sebagai rangkaian memperingatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) atau dikenal dengan istilah Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS) Tahun 2020. Kegiatan diprakasi Disperkim LH Kabupaten Kebumen beserta Forkompincam Padureso melaksanakan penanaman pohon di sepanjang aliran Sungai Wadaslintang.

blank
Kepala DPUPR Kebumen Haryono Wahyudi menanam pohon di Desa Rahayu, Kecamatan Padureso.(Foto;SB/Ist)

Acara dihadiri Kepala Disperkim LH yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Sri Pambudi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kebumen Haryono Wahyudi, Camat Padureso Anton Purwanto serta Forkopimcam Padureso.

Lokasi penanaman dipusatkan di dermaga finish Rahayu River Tubing Desa Rahayu dan bantaran Sungai Bedegolan Wadaslintang yang merupakan jalur wisata @rahayurivertubing dan @sendal_explore.

Sekretaris Dinas Perkim LH Sri Pambudi didampingi Camat Padureso Anton Purwanto menjelaskan, jenis penghijauan  yang ditanam cukup beragam, mulai dari tanaman konservasi, tanaman hias dan buah-buahan. Untuk bunga Tabepuya 1.000 batang, durian 25 batang,rambutan 57 batang, kelengkeng 26 batang, mangga 25 batang, bambu petung 115 batang, aren 300 batang, beringin 200 batang dan gayam 300 batang.

blank
Kawasan wisata Desa Rahayu, Kecamatan Padureso, Kebumen, yang berada di bawah Waduk Wadaslintang kini ditanami pohon konservasi dan buah-buahan.(Foto:SB/Ist)

“Bibit tanaman konservasi dan buah-buahan itu sengaja kami tanam guna menjaga kelestarian alam seperti bambu petung, aren, beringin dan gayam. Tanaman produksi berupa kelengkeng, durian, jambu biji, rambutan dan mangga akan ditanami disekitar embung Rahayu dan sebagian di lokasi wisata,”jelas Pamudi.

Sedangkan tanaman hias berupa bunga Tabebuya akan ditanam di pinggir jalan menuju kawasan wisata serta di sekitar embung. Secara  keseluruhan jumlah bibit yang akan ditanam di Desa Rahayu sebanyak 2.488 batang pohon.

Dia menam bahkan, dipilihnya Desa Rahayu sebagai lokasi GNPDAS tahun ini karena letaknya dekat dengan Waduk Wadaslintang. Terlebih desa ini merupakan daerah rawan bencana. Aliran waduk yang sebagian digunakan sebagai sumber air baku oleh PDAB dan PDAM juga perlu konservasi untuk menjaga kelestariannya.

Diharapkan dengan kegiatan GNPDAS Tahun 2020 di Desa Rahayu, masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga ekosistem lingkungan. Kesejahteraan masyarakat sekitar semakin meningkat karena ada pohon produksi. Kawasan wisata Desa Rahayu pun akan semakin indah dengan adanya tanaman hias bunga Tabebuya.

Komper Wardopo