blank
Anggota PPS dan KPPS Pilkada menunggu rapid test di Puskesmas. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonosobo, mulai tanggal 8 hingga 16 Nopember 2020 melakukan rapid test bagi seluruh anggota KPPS, PPS dan petugas Linmas yang akan bertugas pada Pilkada 9 Desember mendatang 2020 mendatang.

Komandan Kodim 0707/Wonosobo Letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat, Selasa (10/11), memerintahkan para Danramil agar menugaskan para Babinsa untuk mendampingi pelaksanaan rapid test supaya berjalan aman dan lancar.

“Saat ini jumlah warga Wonosobo yang terpapar Covid-19 terus mengalami peningkatan. Upaya KPU melaksanakan rapid test ini sangat tepat dan harus didukung oleh semua pihak. Untuk itu, personil TNI ikut mengamankan pelaksanaan rapid test,” katanya.

Pengamanan rapid test, tambahnya, juga sebagai bentuk kampanye penerapan protokol kesehatan. Mengingat saat ini masih ada warga yang tidak percaya ada virus Corona. Rapid test sebagai bentuk pencegahan dan penularan Covid-19 agar tidak muncul klaster baru.

Aman dan Sehat

blank
Personil TNI dari Kodim.0707/Wonosobo ikut mengamankan pelaksanaan rapid test bagi PPS dan KPPS. Foto : SB/Muharno Zarka

Yusi Arofah salah satu anggota KPU Wonosobo menyampaikan pihaknya bekerja sama dengan tim medis di Puskesmas menyelenggarakan rapid test bagi 19.260 orang anggota KPPS, PPS dan personil Linmas. Rapid test sebagai deteksi dini penularan virus Corona.

“Apabila nanti ada yang reaktif maka akan ditindaklanjuti sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) penanganan Covid-19. Akan ada beberapa tim medis untuk pelaksanaan rapid test atau swab lanjutan,” katanya.

Ditegaskan Yusi, tujuan pelaksanaan rapid test yakni untuk memastikan selama bertugas nanti baik PPK, PPS dan KPPS dalam keadaan sehat. Pelaksanaan Pilkada mengikuti protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian Covid-19.

“Adanya kegiatan rapid tes ini diharapkan nantinya masyarakat yang akan melaksanakan pencoblosan merasa aman. Sebab para petugas sudah dinyatakan sehat dan bebas dari Covid-19. Sehingga tidak muncul klaster baru,” tandasnya.

Muharno Zarka-Wahyu