blank
Pengelola Bank Sampah "Untung" Desa Pakuran Kecamatan Sruweng Kebumen, bergambar bersama. (Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Bank Sampah “Untung” Desa Pakuran, Kecamatan Sruweng,  berhasil keluar sebagai Juara Pertama  Lomba Giat Bank Sampah 2020 pada Koordinasi Kota Sehat/Adipura Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kebumen.

Lomba yang diikuti 24 desa se Kabupaten Kebumen itu hasil akhirnya telah diumumkan oleh Kepala Dinas Peruamahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kebumen Edi Rianto Senin (9/11). Lomba antara lain sebagai bagian dari gerakan mendukung kebersihan lingkungan agar tetap sehat dan bersih. Dengan tujuan agar masyarakat peduli dan bisa mengolah sampah.

blank
Sampah yang telah dipilah anggota Bank Sampah “Untung” Desa Pakuran, Sruweng, Kebumen, diangkut dengan kendaraan roda tiga. (Foto:SB/Ist)

Ketua Bank Sampah “Untung” Desa Pakuran, Sruweng, Rizkiyani kepada Suarabaru.id Selasa (10/11) menjelaskan, pihaknya selama ini mengelola sampah bersam warga untuk menjaga kebersihan lingkungan desa dengan memanfaatkan dan mengolah sampah. Selain itu juga menggunakan kembali dan mendaur ulang sampah, serta menabung sampah dengan tujuan menambah nilai ekonomis masyarakat.

“Hasil tabungan dari pengelolaan daur ulang sampah ini biasanya kami ambil menjelang hari raya atau pertengahan Ramadan untuk membeli  takjil dan jaburan saat Lebaran di Desa Pakuran, Sruweng,”jelas Rizkiyani.

Dia mengakui, dengan berhasil meraih Juara Pertama Lomba Giat Bank Sampah se Kabupaten Kebumen tahun ini semakin menambah semangat dan memotivasi anggota dalam pengeloaan dan daur ulang sampah untuk hal-hal yang positif. Pihaknya menabung dan mengumpulkan sampah dengan memilah dari rumah dibawa ke pengurus kelompok. Selanjutnya pengurus kelompok menyetorkan ke bank sampah “Untung” Desa Pakuran.

“Di kelompok bank sampah kami sudah ditimbang hasil dari warga ditulis dan dicatat di kartu nasabah Bank Untung merekap hasil dari kelompok. Sekarang jumlah nasabah 276 orang,”jelas Rizkiyani didampingi aktivis Karang Taruna M Muslim Mustofa.

Komper Wardopo