blank
Pisang aneh berdaun putih di Bulungcangkring Kudus. foto:ist/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Dinas Pertanian Kabupaten Kudus bakal memeriksa secarta langsung pohon pisang berdaun putih yang tumbuh  dekat lahan pemakaman di desa Bulungcangkring, Kecamatan Jekulo,  Kudus.  Pasalnya, pohon tersebut kini viral dan menarik perhatian masyarakat.

“Kami akan memerintahkan Kabid TPP untuk mengecek ke lokasi dan memeriksa secara langsung pohon tersebut,”ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kudus, Catur Sulistyanto, Senin (9/11).

Catur mengungkapkan, pengecekan tersebut dilakukan untuk mengetahui apa yang menyebabkan pohon tersebut bisa mengeluarkan daun berwarna putih. Ini dimaksudkan agar kejadian munculnya pohon pisang berdaun putih bisa dijelaskan secara ilmiah.

“Yang jelas, kami ingin memberikan edukasi pada masyarakat dengan memberi penjelasan secara ilmiah atas kejadian ini. Kemungkinan hal tersebut terjadi karena penyakit atau hama,”kata Catur.

Diketahui, pohon pisang berdaun putih yang tumbuh di Desa Bulungcangkring Kudus sempat viral di media sosial.  Sejumlah komen warganet mengomentasi postingan tersebut dengan bumbu-bumbu mistis yang menyebut mirip dengan warna kain mori atau kain kafan.

Pohon pisang yang  viral itu tumbuh di pekarangan milik Sriyatun RT 02 RW 06 itu kini ramai dikunjungi oleh warga. Mereka penasaran atas fenomena sebuah pohon pisang yang memiliki warna berbeda dengan yang lainnnya, hanya sehelai daun yang berwarna putih.

Menurut Sriyatun pemilik pekarang setempat mengaku, sempat kaget ketika mendadak menemukan pohon pisangnya memunculkan sehelai daun berwarna putih. Pasalnya sehari sebelumnya ketika bersih bersih pekarang depan rumah tak ada yang berbeda.

Namun begitu di lokasi yang sama, tak jauh dari daun yang berwarna putih, juga terdapat sebuah pohon pisang kecil yang baru muncul, juga berdaun warna daun putih.

Dengan batang berwarna merah muda. lokasinya yang tak jauh dari tempat pemakaman umum, kemunculan fenomena pohon pisang berdaun putih viral di perbincangkan di media jejaring media sosial.

Tm-Ab