JEPARA (SUARABARU.ID) – Pentas musik dalam rangka hajatan seorang warga di desa Sumosari Batealit sangat disayangkan. Sebab kemudian menjadi pentas musik terbuka yang disaksikan oleh ratusan penonton. Peristiwa ini terjadi Minggu siang (8/11-2020) dalam resepsi pernikahan seorahg warga desa Sumosari.
“Harapan kami kita bersama tetap bisa mengendalikan diri. Manfaatkan dengan bijaksana pelonggaran kegiatan masyarakat termasuk pentas musik yang telah diberikan berdasarkan Peraturan Bupati no 52 tahun 2020,” ujar Kepala Satpol PP dan Damkar Jepara, Abdul Syukur ketika diminta tanggapannya terkait dengan pentas tersebut Senin, (9/11-2020) pagi.
Harapan kami semua fihak memahami, bahwa peraturan itu hakekatnya adalah untuk melindungi warga masyarakat dari penyebaran Covid-19. “Jadi sebenarnya untuk melindungi kita, keluarga, teman dan masyarakat,” ujar Abdul Syukur.
Menurut Abdul Syukur, kegiatan semacam itu dipastikan tidak atas rekomendasi atau ijin dari Satgas Desa maupun Kecamatan Batealit. “Sebab dalam peraturan bupati sudah disebutkan tentang persyaratan pentas yang diperbolehkan mulai tinggi panggung, tempat dan jam pertunjukan,” ujarnya.
Saya sudah minta informasi Camat Batealit terkait dengan pentas tersebut, mulai siapa yang punya kerja hingga grup musik yang pentas.Tentu harus diberikan pembinaan, ” tambah Abdul Syukur.
Sementara itu juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jepara Muh Ali, berdasarkan pararturan bupati ketentuan pentas terbatas itu telah dirinci. “Salah satunya adalah tidak untuk umum, tempat diberi batas dan ada jarak yang harus ditaati,” ujar Muh Ali.
Harapan kami, walaupun telah dilongggarkan masyarakat bersedia untuk menjalankan dengan sebaik-baiknya. “Bersadarkan pengalaman daerah lain, bisa saja status resiko kita yang sudah membaik kembali menjadi merah, jika kita tidak memanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Oleh sebab itu harapakan kami masyarakat bersedia mentaati protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya, termasuk dalam beraktivitas. “Memakai masker, menjaga jarak, hindari kerumunan dan mencuci tangan adalah salah satu cara untuk melindungi diri kita sendiri dan keluarga. Itu menjadi kebutuhan kita bersama dalam melawan penyebaran covid-19,” ujar Muh Ali.
Apalagi di Batealit adalah salah satu wilayah yang tingkat penyebaran Covid-19 cukup tinggi. Dari data yang ada, tercatat di wilayah ini terdapat 127 kasus, dan 8 orang dinyatakan meninggal dunia serta 15 orang masih menjalani isolasi.
Hadeepe-ua