Rapat koordinasi bidang operasi penanggulangan bencana Gunung Merapi melibatkan sejumlah pihak.

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Kapolres Magelang AKBP Ronald A Purba minta sumber daya yang ada di organisasi pemerintah agar dikerahkan untuk masyarakat yang terdampak bencana Merapi.

Dikatakan, saat ini masuk dalam kegiatan operasi persiapan penanggulangan bencana Merapi. Oleh karenanya perlu samakan persepsi. “Ini operasi kemanusiaan dan operasi amal. Maka kita all out, over time, over bidden dan over yang lainnya,” katanya.

Dia mengatakan hal itu dalam rapat koordinasi bidang operasi persiapan penanggulangan bencana Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Magelang. Rapat di aula Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Jumat (6/11)

Selebihnya dikatakan, dari Polres Magelang dan Kodim 0705/ Magelang selalu siap diminta bantuannya. “Kami siap anytime dan all out membantu BPBD. Jangan sungkan – sungkan mau kapan saja kami siap,” tegasnya.

Dia berharap seluruh kegiatan terkoordinir, saling isi dan saling mencukupi satu dengan yang lain.

Kegiatan itu diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang. Dengan tujuan menindaklanjuti peningkatan status Gunung Merapi dari level waspada ke level siaga III dan adanya evakuasi warga terdampak langsung.

Kepala Dinas Kesehatan Retno Indriastuti SKM MKes mengatakan, rapat itu dengan tujuan menindaklanjuti peningkatan status Gunung Merapi dari level waspada menjadi siaga. Dia minta masukan dari Kapolres, Dandim, serta seluruh peserta rapat agar dalam penanganan bencana Merapi dapat berjalan sinergi dan optimal.

Pada akhir rapat disimpulkan beberapa hal. Tujuan rapat adalah tindaklanjut antisipasi pengungsi Merapi akibat meningkatnya status waspada menjadi siaga. Pelayanan kesehatan untuk pengungsi di masa pandemi perlu dikelola sesuai SOP dan protokol kesehatan Covid-19.

Kesiapan sumber daya manausia, sarpras dan dukungan stakeholders sangat penting. Upayakan pengungsi terapkan 3 M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak), PHBS secara patuh disiplin. Disediakan Posko Kesehatan di masing-masing tempat pengungsi dengan dukungan tenaga dari tim puskesmas dan organisasi profesi.

Eko Priyono