JEPARA(SUARABARU.ID) – Jumlah warga Jepara yang menjadi nelayan lebih dari 12 ribu orang yang terebar di 40 desa lebih. Namun jika dibandingkan dengan sektor lain, kesejahteraan nelayan relatif lebih rendah. Salah satu penyebab dari ketertinggalan ini adalah sarana dan prasana yang ada.
Karena kondisi seperti itulah Wakil Ketua DPRD Jepara, H. Pratikno secara khusus melakukan kunjungan ke kawasan pemukiman nelayan di dukuh Pesajen, Demaan Jepara. Dalam kunjungan tersebut Pratikno yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai NasDem bertemu dengan Kelompok Nelayan Baruna Lestari dan Karya Mina Jaya.
Dalam pertemuan dengan dua kelompok nelayan ini didapatkan keluhan bahwa nelayan sangat memerlukan bantuan alat tangkap ikan dan jaring bobo untuk menangkap rajungan kepiting.
“Apalagi ditengah pandemi karena virus corona ini harga jual hasil tangkapannya meniurun dratis. Sementara biaya untuk melaut semakin bertambah mahal,” ujar Saifur, perwakilan nelayan Pesajen.
Disamping itu nelayan juga mengeluhkan semakin dangkalnya muara sungai Pesajen. Pendangkalan sungai yang telah beberapa lama terjadi ini sangat menyulitkan nelayan, sebab tidak bisa keluar masuk muara dengan lancar.
“Harapan kami DPRD Jepara dan khususnya fraksi NasDem bersedia untuk memperjuangkan aspirasi nelayan.,” tambah Saifur.
Sementara Purwanto wakil nelayan yang lain mengungkapkan, adanya pembuatan tempat bersandar perahu dimuara sungai Pesajen membuat banyaknya perahu yang bersandar. “Akibatnya jika banjir banyak perahu yang rusak karena saling berbenturan,” ujarnya. Ini perlu ada jalan keluar yang baik, tambahnya
Hal lain yang diusulkan adalah perlu dibangunnya jembatan kecil untuk penajaln kaki yang menghubungkan antara Karangkebagusan dengan Presajen. “Namun jembatan pejalan kaki ini dibuat tinggi agar perahu juga dapat lewat dibawahnya,” pintanya.
Terkait dengan usulan ini, H. Pratikno berjanji akan membawa dan mengusulkan aspirasi para nelayan ke pemerintah kabupaten. Termasuk juga aspirasi sejumlah nelayan dibeberapa desa.
Hadepe-ua