WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Menyongsong musim penghujan, Plt Bupati Wonogiri, Edy Santosa, tampil menjadi pembina apel kesiapsiagaan bencana Tahun 2020/2021. Apel digelar di halaman Kantor Bupati, diteruskan pertemuan luar jaringan (Luring) dan Dalam Jaringan (Daring), untuk persiapan mengantisipasi kemunculan bencana.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, apel kesiapsiagaan kali ini dilaksanakan untuk menyikapi kemunculan bencana banjir, angin topan atau puting beliung dan tanah longsor. ”Pelaksanaan apel dilakukan dengan memperhatikan masa pandemi Covid-19,” jelasnya.
Hadir dalam apel tersebut, Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) Imron Masyhadi, Kapolres AKBP Christian Tobing bersama jajaran Forkompinda, Wakil Ketua DPRD Wonogiri Krisyanto, Sekda Wonogiri Haryono beserta Asisten Sekda.
Organisasi Sosial
Secara Luring, apel dan pertemuan dilaksanakan di halaman Kantor Bupati dan di Pendapa Kabupaten Wonogiri. Hadir para Pimpinan dinas dan instansi terkait, Kepala Satpol-PP Waluyo, Kepala Markas PMI Wonogiri, Warjo, para pimpinan Organisasi Sosial Kemanusiaan dan Kebencanaan, jajaran TNI dan Polri, para relawan dan personil BPBD.
Sedangkan secara virtual zoom meeting, apel ini diikuti secara Daring oleh para Camat beserta jajaran Forkompimcam di 25 kecamatan, para Kepala Puskesmas, para Kepala Desa (Kades) Lurah, Tim SAR, para relawan yang tergabung dalam Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) se Kab Wonogiri.
Dalam kegiatan tersebut, tampil sebagai nara sumber terdiri atas Dandim 0728 Wonogiri yang memaparkan materi ”Tindakan Kodim 0728 dalam penanggulangan bencana,” Kapolres Wonogiri dengan materi ”Kesiapan Polri dalam menghadapi Bencana,” Kepala BPBD dengan materi ”Membangun ketangguhan bencana melalui Dana Alokasi Desa (DAK).”
Potensi Bencana
Plt Bupati Wonogiri, Edy Santosa, dalam sambutannya menyatakan, Kabupaten Wonogiri merupakan daerah dengan potensi bencana alam sangat tinggi. ”Hampir semua jenis bencana alam ada, baik di musim kemarau maupun musim penghujan,” tegasnya. Terkait ini, Kabupaten Wonogiri berupaya menanamkan prinsip mitigasi bencana alam kepada masyarakat dari tahun ke tahun.
Sebagai penguatan prinsip mitigasi bencana di Kabupaten Wonogiri, dilakukan strategi Pengurangan Risiko Bencana (PRB). Yakni melakukan pemetaan daerah rawan bencana, fasilitasi pembentukan Desa Tangguh Bencana (DTB) di seluruh wilayah kabupaten, peningkatan kapasitas relawan dan gerakan mitigasi bencana.
Yang kegiatannya dilaksanakan dengan melakukan gerakan bersih-bersih sungai, penanaman penghijauan, sosialisasi dan edukasi penanggulangan bencana kepada masyarakat, serta melakukan simulasi secara rutin dan berkelanjutan, sesuai prioritas ancaman bencana.
Sebanyak 216 Kasus
Data kebencanaan pada Tahun 2019 di Kabupaten Wonogiri, ada sebanyak 216 kasus. Meliputi bencana banjir, tanah longsor, tanah bergerak, tanah ambles, kebakaran dan angin kencang. Dengan menimbulkan kerugian materi sebanyak Rp 6,6 miliar.
Sementara data kebencanaan Tahun 2020 terhitung sampai akhir Bulan Oktober Tahun 2020, ada sebanyak 78 kasus, dengan total kerugian materi mencapai Rp 922 juta. ”Semoga sampai akhir Tahun 2020 nanti, data kebencanaan ini tidak mengalami banyak perubahan,” tegas Plt Bupati Edy Santosa, sembari menambahkan meskipun dalam memasuki musim penghujan sekarang ini, diwarnai perubahan musim yang ekstrem akibat adanya badai La Nina.
Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) Imron Masyhadi, menegaskan, jajarannya siap bersinergi dengan Pemkab dan para relawan dalam membantu penanggulangan bencana alam. Penegasan sama, juga disampaikan Kapolres AKBP Christian Tobing. Jajaran kepolisian bersama pemerintah dan TNI, siap bersinergi dalam menangani bencana alam.
Bambang Pur