SEMARANG (SUARABARU.ID) – Suyatno, pemilik klub sepak bola dan futsal Bajak Laut (BJL) 2000 Semarang, mengaku setengah puas atas pencapaiannya sejauh ini. Dia baru lega jika tim futsalnya sudah benar-benar profesional. ”Saya ingin BJL nanti ditangani secara profesional. Untuk sekarang masih fokus pada pembinaan pemain,” ungkap pria 45 tahun ini.
Menurut dia, pengelolaan profesional berarti harus ditangani serius dengan harapan bisa menghasilkan secara bisnis. Untuk itu dibutuhkan orang-orang yang paham pemasaran. Di samping itu, dia mengharapkan kerja sama dengan pihak lain yang bersedia membantu finansial.
Tanpa dukungan keuangan yang baik akan sulit terwujud. Namun, Suyatno meyakini cita-citanya bakal terealisasi. Semua butuh perjuangan dan kerja keras. BJL telah menjalin kerja sama dengan Alwin Basri yang merupakan ketua Komisi D DPRD Jateng.
Agar ikatan itu kuat, Alwin juga dipercaya sebagai wakil bendahara klub dan direktur akademi futsal BJL. ”Kami berharap ada Mas Alwin yang lain yang mau berkolaborasi dengan kami demi melambungkan futsal ke tingkat nasional dan internasional,” tutur pengusaha ekspedisi muatan kapal laut (EMKL) ini.
Dalam membina pemain, filosofi utamanya adalah punya perilaku bagus dan mau berdisiplin. Selama berjuang, pemain harus cari jeneng (nama) dulu, lalu dapat jenang (hasil). Pria bertampang kalem ini mengisahkan BJL berdiri pada 2004 bermula untuk mengisi waktu senggang.
Selain futsal, Suyatno juga membentuk tim sepak bola. Belakangan ini dia lebih fokus membesarkan futsal. Tim Futsal BJL pernah meraih Piala Gubernur NTB pada 2013 dan 2015, serta juara Liga Nusantara 2019. BJL juga tampil dalam kompetisi paling bergengsi, Liga Profesional 2015.
Pada cabang sepak bola, BJL merebut Piala Soeratin Jateng 2018. ”Saya bangga ketika tiga pesepak bola binaan BJL bisa menembus Timnas U-19 yang dilatih Shin Tae-yong. Di Timnas Futsal, kami juga menyumbang empat pemain,” jelasnya.
rr