KEBUMEN (SUARABARU.ID ) – Hujan lebat selama dua hari di wilayah Kebumen menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah. Paling parah tanggul Kali Telomoyo jebol selebar 50 meter menyebabkan sekitar 1.200 warga Desa Madureja dan Sidobunder, Kecamatan Puring, diungsikan.
Di Desa Madureja tanggul Sungai Telomoyo jebol kurang lebih sepanjang 50 meter mengakibatkan air masuk ke pemukiman warga. Ketinggian air 30 cm sampai 1 meter masuk ke dalam pemukiman sehingga mengakibatkan sekitar 995 warga mengungsi ke SD Madureja.
Sedangkan di Desa Sidobunder dampak jebolnya tanggul Sungai Telomoyo di Desa Madureja mengakibatkan genangan air setinggi 30 cm sampai 1 meter. warga yang mengungsi kurang lebih 300 kepala keluarga di Rumah Panggung.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kebumen Teguh Kristiyanto yang merilis data dari Pusdalops BPBD Kebumen Senin (26/1) mengungkapkan, banjir dan longsor tersebut akibat curah hujan lebat sejak Sabtu malam hingga Senin (26/10) dini hari.
Data Pusdalops BPBD Kebumen merinci, aliran Sungai Lesung di Kecamatan Prembun-Desa Pesuningan meluap sehingga parapet jebol mengakibatkan air masuk pemukiman sekitar setinggi 50 cm.
Di Desa Merden Prembun luapan sungai mengakibatkan air masuk ke pemukiman kurang lebih 50 cm. Di Desa Kedungbulus tanggul Sungai Lesung jebol kurang lebih 10 meter. Luapan air sungai menyebabkan genangan ketinggian 30 cm – 50cm.
Sedangkan aliran Sungai Lukulo Kebumen di Desa Karangpoh meluap menyebabkan peternakan New Assa pagar jebol terkena banjir. Sementara aliran Sungai Kedungbener di Kecamatan Alian dan Kecamatan Kebumen juga meluap menyebabkan genangan ketinggian 1,6m.
Warga Desa Krakal Kecamatan Alian sempat mengungsi ke Kantor Balai Desa Krakal sekitar 170 jiwa. Di Desa Kalirancang luapan air sungai menyebabkan genangan setinggi 30 cm – 50cm dan sejumlah kandang ternak warga rusak. Genangan air banjir Sungai Kedungbener juga terjadi di Desa Sawangan, Seliling, Surotrunan dan Bojongsari, Kecamatan Alian yang dialui sungai tersebut.
Kebumen Barat
Sedangkan di Kecamatan Kebumen dampak meluapnaya Sungai Kedungbener menyebabkan banjir dan genangan di Desa Roworejo, Tanahsari, Sumberadi, Wonosari dan Jatisari. Ketigggian air berkisar 30cm-50 cm.
Di wilayah Kebumen barat air bah juga terjadi pada aliran Sungai Karanganyar di Kecamatan Karanganyar. Akibatnya Desa Candi tergenang air dengan ketinggian 30 cm – 50cm. Di Kelurahan Karanganyar air sungai meluap menyebabkan genangan ketinggian 30 cm – 50cm.
Banjir di wilayah Kecamatan Karanganyar itu juga menyebakan genangan air di Kelurahan Panjatan,Kelurahan Jatiluhur dan Desa Plarangan. Luapan air sungai menyebabkan genangan ketinggian 30cm – 50cm.
BPBD Kebumen juga melaporkan bencana tanah longsor di sejumlah titik hingga menutup jalan kabupaten dan jalan provinsi. Tanah longsor terjadi di Desa Sidototo, Kecamata Padureso, Desa Kaligubug dan jalan provinsi Prembun-Wadaslintang masuk Desa Padureso.
Tanah longsor terjadi pula Desa Prrigi Kecamatan Pejagoan. Bahkan sejumlah desa dataran tinggi di Kecamatan Karanggayam juga terjadi longsor. Seperti di Desa Glontor, Ginandong, Kalirejo, Karangrejo dan Gunungsari.
Sedangkan di Kecamatan Karangsambung tanah longsor menimpa Desa Kaligending. Di Kecamatan Sruweng longsor terjadi di Desa Condoncampur, dan di Kecamatan Sempor tanah longsor terjadi di Desa Kedungwringin serta Kaliputih.Umumnya wilayah yang rawan longsor tersebut di daerah dataran tinggi Kebumen utara sebagian berbatasan dengan kawasan hutan pinus.
Komper Wardopo