REMBANG (SUARABARU.ID) – Delapan bayi penderita stunting telah kembali sehat. Ini berkat CSR PT Semen Gresik (SG), untuk merawt anak-anak tersebut.
Kepala Unit Komunikasi dan CSR Semen Gresik Dharma Sunyata mengatakan, untuk menangani anak-anak balita yang terkena stunting ini, PT SG bekerja sama dengan Unit Pelaksana Tugas (UPT) Puskesmas Gunem melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Ayo Optimalkan Gizi (Ayomi)
“Secara keseluruhan terdapat 20 balita yang menderita gizi buruk yang mendapatkan manfaat dari program CSR Ayomi. Dibutuhkan waktu pendampingan kurang lebih selama dua sampai empat bulan untuk meningkatkan gizi kedelapan balita agar lepas dari stunting, tergantung kondisi masing-masing,” kata Dharma dalam siaran persnya yang dikirim ke suarabaru.id, Jumat (23/10).
Sebagai bagian dari PT Semen Indonesia Group (SIG), program CSR SG Ayomi juga memberikan pendampingan kepada 16 orang dewasa yang menderita penyakit TBC. Seluruh penderita TBC tersebut mendapatkan makanan penambah gizi selama enam bulan lamanya, kemudian dilakukan pengecekan lab ulang dari dahak penderita.
Jika masih positif menderita TBC, kata Dharma, program pemberian makanan penambah gizi untuk mereka akan kembali diberikan selama tiga bulan ke depan. “Dalam monitoring pelaksanaannya sudah ada lima orang yang dinyatakan sembuh dari TBC berkat program CSR Semen Gresik Ayomi,” ujar Dharma.
Program CSR Semen Gresik Ayomi telah dilaksanakan sejak tahun 2019 lalu yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan bagi masyarakat desa yang bermukim di sekitar perusahaan, khususnya yang mengalami masalah gizi buruk.
Dharma menjelaskan, pada proyeksi ke depannya Ayomi akan diintegrasikan dengan program-program pemberdayaan CSR Semen Gresik yang bergerak pada sektor perkebunan dan peternakan. “SG akan bertindak sebagai penyuplai protein hewani dan vitamin nabati untuk penambah gizi para penerima manfaat SG Ayomi,” pungkasnya.
Widiyartono R