TEGAL (SUARABARU.ID) – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Kota Tegal, di tahun 2019 membukukan laba sebsar Rp 3.346.707.085.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono saat Rapat Paripurna dengan agenda Tanggapan Pandangan Umum atas penjelasan terhadap lima Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kota Tegal, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Tegal, Senin (19/10/2020).
“Terkait pemeriksaan keuangan PDAM, sampai dengan saat ini PDAM sudah diperiksa oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Dari pemeriksaan tersebut, terdapat hasil capaian laba tahun 2019 sebesar Rp 43.261.934.005,” kata Dedy Yon.
Dedy Yon menjelaskan, hasil capaian laba PDAM Kota Tegal yang rencananya bernama Tirta Bahari Kota Tegal, tahun 2017 sebesar Rp 4.305.951.444 dan di tahun 2018 sebesar Rp 3.933.551.770.
Selain capaian laba, Dedy Yon juga menyampaikan pertumbuhan asset PDAM Kota Tegal, selama tiga tahun terakhir. Tahun 2017 sebesar Rp 33.589.514.404, tahun 2018 sebesar Rp 39.848.051.914 dan tahun 2019 sebesar Rp 43.261.934.005.
Dalam tanggapan terhadap pandangan umum Fraksi Golkar, Dedy Yon juga menyampaikan, untuk mengoptimalkan pengelolaan air minum di Kota Tegal agar dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota Tegal, pihaknya akan mulai menjajaki alternatif sumber air baku. Salah satunya dengan memanfaatkan sumber air baku Sungai Ketiwon.
“Saya ucapkan terimakasih atas dukungan dari Fraksi Golkar terhadap pembahasan lima Raperda, serta saya sependapat untuk mengoptimalkan pengelolaan air minum di Kota Tegal agar dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota Tegal. Salah satunya dengan memanfaatkan sumber air baku Sungai Ketiwon,” tutur Wali Kota Tegal.
Dedy Yon menambahkan, bahwa debit air sesungguhnya yang dimiliki PDAM Kota Tegal adalah, Jaringan Distribusi Utama (JDU) dengan volume 140 liter/detik, Existing dengan volume 70 liter/detik dan Bumijawa dengan volume 55 liter/detik. Sedangkan untuk jumlah pelanggan PDAM Kota Tegal saat ini sebanyak 32.000 sambungan rumah.
Wali Kota berharap, bisnis plan PDAM ke depan yaitu merevitalisasi pipa jaringan, perluasan jaringan untuk menambah sambungan rumah dan menambah air baku dengan sistem pengolahan air minum bisa memenuhi cakupan pelayanan 80 prosen untuk wilayah perkotaan yang saat ini baru mencapai cakupan 75 persen.
Nino Moebi