blank
Sebuah spanduk protes untuk Persiku yang pernah terpasang di JPO Alun-alun Kudus. foto:dok/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Sejumlah spanduk berisikan ungkapan kekecewaan pada manajemen Persiku Kudus terpasang di sejumlah sudut jalan protokol di Kota Kretek. Spanduk tersebut pada intinya menuntut transparansi pengelolaan anggaran Persiku.

Pantauan yang ada, setidaknya ada sembilan spanduk berisi tulisan berbeda-beda yang terpasang di sembilan lokasi, mulai Sabtu (3/10) malam. Dan yang paling mencolok adalah satu spanduk di bawah jembatan penyeberangan orang (JPO) Alun-alun Simpang Tujuh Kudus.

Di spanduk tersebut, tertuliskan ‘Liga dibatalkan, dana cair APBD Persiku dibuat apa semua ya’. Ada lagi spanduk bertuliskan ‘Persiku dibenci namun APBDnya dinanti’  di perempatan Gor Wergu Wetan Kudus.

Kemudian di perempatan Jalan Sunan Kudus pun bertuliskan ‘Persiku sama dengan uang di mata kalian’. Namun, beberapa spanduk lainnya diketahui sudah dicopot.

Meski demikian, foto-foto lengkap spanduk yang terpasang masih terpampang dalam unggahan instagram dari akun yang SMM Kudus. Hanya saja, masih belum diketahui siapa pemasang spanduk-spanduk tersebut.

Seorang pemerhati Persiku Kudus, Anam mengungkapkan, munculnya spanduk protes tersebut jelas merupakan kritik untuk Managemen Persiku Kudus yang dananya bersumber dari APBD. Pihak yang memasangnya, dirasa dia ingin mencari sebuah transparansi manajemen.

“Terlepas dari siapapun yang memasangnya, itu adalah hal wajar, dimana rakyat meminta sebuah transparansi penggunaan anggaran,” kata dia.

Apalagi, di tengah ketidakjelasan bergulirnya kompetisi Liga 3, manajemen Persiku telah menerima gelontoran uang hingga Rp 900 juta.

“Kemarin sampai ribut butuh dana, kini sekarang pas sudah cair uang mau dibawa ke mana, jangan sampai habis untuk biaya uji coba antar kampung dan separing saja,” tegas Anam.

Anam menyebutkan, para suporter seolah sudah jengah dengan janji dari managemen Persiku Kudus dari tahun ke tahun yang akan membawa Persiku berprestasi.  Tapiu, kenyataannya Persiku masih berkutat di kasta paling bawah.

blank
Spanduk berisi sindiran kalau Persiku hanya digunakan ajang mencari uang bagi pengurusnya. foto:Suarabaru.id

Jawaban Manajemen

Terpisah, Manajer Persiku Sunarto saat dimintai komentar atas aksi pemasangan spanduk ini hanya bungkam seribu bahasa. “Untuk sekarang, saya tidak komentar dulu,”tandasnya.

Sementara, Sekretaris Manajemen, Didik Kahar menyatakan hingga kini masih belum tahu apa yang dimaksudkan dari tuntutan yang tertulis dalam spanduk.

“Ya apa maksud dari tulisan-tulisan yang ada dalam spanduk tersebut, kami juga belum tahu,”kata Kahar.

Kahar menyatakan, sejauh ini apa yang dilakukan manajemen Persiku masih on the track. Kata Kahar, saat ini tim baru terbentuk dan tengah melakukan evaluasi-evaluasi setelah beberapa kali uji coba.

Setelah melakukan uji coba dengan klub lokal Kudus, selama dua hari Persiku juga menggelar uji coba dengan klub luar di Solo.

“Untuk persiapan tim, kami masih latihan rutin seperti biasa. Rencana uji coba lagi juga tengah kami siapkan. Jadi, semua masih on the track,”tandasnya.

Disinggung mengenai belum adanya kepastian kapan kompetisi digelar, kata Kahar, bukan alasan untuk menghentikan persiapan. Apalagi, dalam media sosial PSSI telah mengeluarkan sinyal kalau Liga 3 kemungkinan akan diputar pada November mendatang bersamaan dengan Liga 2.

Tm/Ab