Begini Penampakan Seragam Baru Jukir Kota Semarang
Juru parkir (jukir) Kota Semarang menggunakan seragam baru untuk lebih terlihat menarik dan lebih humanis

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Juru pakir (jukir) Kota Semarang kini tak lagi mengenakan rompi warna oranye seperti pada umumnya. Saat ini, semua jukir menggunakan seragam baru motif batik berwarna merah dengan sentuhan aksen kuning lengkap dengan udeng ikat kepala.

 

Terbilang mulai Kamis (24/9/2020) semua jukir mengenakan seragam baru untuk menandai system pakir baru yang diterapkan di Kota Semarang. Selain untuk memudahkan identifikasi di jalan dari para jukir liar, konsep seragam baru ini juga untuk meningkatkan citra pariwisata Kota Semarang.

 

“Seragam jukir baru ini warnanya merah malu-malu, ini dimaksudkan agar pelayanan parkir jadi lebih baik. Kalian itu pahlawan pembangunan Kota Semarang, dari kerja njenengan itu melalui Bapenda digunakan untuk membangun Kota Semarang,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat launching seragam jukir baru tersebut.

 

Tak hanya sekedar menjadi juru parkir kendaraan semata, menurut wali kota yang biasa disapa Hendi ini, para jukir tersebut diharapkan bisa menjadi juru bicara destinasi wisata Kota Semarang bagi para wisatawan yang berkunjung.

 

“Kota Semarang mau dijadikan kota pariwisata, saya harap njenengan juga cerita ke pendatang, fungsi njenengan tidak hanya jukir tapi marketing pariwisata. Misal ada pendatang baru turun di Semarang nanya tempat wisata menarik dimana? Makanan yang enak dimana? Beli oleh-oleh dimana? Lha njenengan cerita dan mengarahkan,” kata Hendi.

 

Lebih jauh Hendi mengatakan, dengan system parkir baru diharapkan ada peningkatan penerimaan pendapatan dari perparkiran. Selain itu dari jukirnya sendiri bisa terlihat lebih humanis, senang dan nyaman serta ada peningkatan agar tetap semangat.

 

Sementara itu, Kepala Dishub Kota Semarang Endro P Martanto mengatakan, system parkir baru ini untuk sementara akan diterapkan di ruas jalan MT Haryono – Mataram selama seminggu ke depan untuk percobaan.

 

“Yang pertama system ini adalah pola baru, kedua ini adalah salah satu caru baru menggunakan aplikasi. Nantinya akan kelihatan kalau tidak ada aktifitas parkir alatnya akan bunyi, kalau sepi bisa dichek. System ini akan diuji coba minggu depan di jalan MT Haryono ruas Mataram dengan 30 jukir,” katanya.

 

Endro menambahkan, untuk pengenaan seragam baru tersebut dari Dishub Kota Semarang sudah menyiapkan sekitar 800an seragam yang diberikan secara bertahap. Sedangkan untuk target pendapatan parkir, dari target Rp 2,1 miliar sudah tercapai 73,2 persen atau sekitar Rp 1,55 miliar dan diperkirakan Desember sudah bisa tercapai.