blank
Salah satu sangsi yang diberikan jika tidak memakai masker

JEPARA(SUARABARU.ID) – Patroli  gabungan  TNI, Polri, Satpol PP dan Damkar, Dinas Perhubungan, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), dan Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, terus dilakukan. Tujuannya  melakukan razia protokol kesehatan (prokes), di tempat umum, seperti yang dilakukanSabtukemarin. Ini untuk untuk menangkal penyebaran covid-19.

Koordinator patroli penertiban gabungan Abdul Haris mengatakan, razia protokol kesehatan tidak hanya berlangsung saat pagi dan siang. Namun juga saat malam hari, terutama menyasar ke tempat yang aktivitas kegiatanya  dominan pada malam hari. “Semalam tim sudah turun kelapangan. Hari ini kami kembali turun dan menyasar lokasi wisata dan pusat keramaian,” kata dia.

Saat patroli kemarin, lokasi pertama yang dituju yaitu Pasar Jepara 2, kemudian dilanjutkan di Pantai Teluk Awur, Tahunan, Pantai Semat, Kedung dan melakukan penertiban masker bagi pengendara motor di perempatan Desa Tegal Sambi, Kecamatan Tahunan.

Saat berada di Pantai Teluk Awur dan Pantai Semat, petugas gabungan masih menemukan orang-orang yang lalai dan tidak menerapkan protokol kesehatan. Mereka kemudian didata identitasnya dan diberi sangsi disiplin. Sangsi disiplin diberikan seperti push up, hingga menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Selain itu, mereka diminta berjanji untuk tidak melakukan kesalahan lagi.

Sementara saat berada di perempatan Desa Tegal Sambi, petugas menemukan banyak pelanggar protokol kesehatan. Banyak dari mereka yang tidak membawa masker. Oleh petugas mereka diberhentikan, kemudian diberikan edukasi setelah diberikan masker gratis.

Pengawas Protokol Covid-19 dari Kodim 0719/Jepara Peltu Suyono mengatakan Satgas Covid terus menghimbau kepada masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan, yaitu dengan menggunakan masker bila keluar rumah, cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak serta menghindari kerumunan.

Dengan adanya kegiatan razia ini, kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan terus meningkat.”Sekitar 70 persen sudah mulai tertib, sedangkan 30 persen sisanya masih perlu didorong lagi,” katanya

Hadepe