blank
TES SWAB MAN - Petugas medis Puskesmas Margadana melakukan tes swab di MAN Kota Tegal. (foto: nino moebi)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Setelah salah satu siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan pegawai Perpustakaan SMAN 5 positif Covid-19, Dinas Kesehatan Kota Tegal melalui Puskesmas Margadana melakukan tes swab terhadap di dua sekolah tersebut.

Sebanyak 15 siswa dan 10 guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Tegal dan 3 pegawai Perpustakaan SMAN 5 Kota Tegal menjalani tes swab, Senin (14/9/2020).

blank
TES SWAB SMAN 5 – Petugas medis Puskesmas Margadana melakukan tes swab di SMAN 5 Kota Tegal. (foto: nino moebi)

Kegiatan itu merupakan hasil tracking Dinas Kesehatan menyusul seorang siswi MAN berinisial N kelas XI terkonfirmasi positif Covid-19 Jumat (11/9/2020) lalu.

Sedangkan di SMAN 5 terkait pegawai perpus berinisial RN (42) yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Puskesmas Margadana dr Wahidin mengatakan, ke-25 guru dan siswa yang diswab merupakan hasil tracking. “Mereka diswab, kita prioritaskan terkait kontak erat dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka. Kemungkinan hasil swab keluar dalam 4 hari mendatang,” kata Wahidin di sela pelaksanaan test swab.

Wahidin mengatakan, usai menjalani test swab, selanjutnya mereka diminta menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing sambil menunggu hasilnya selama masa inkubasi 14 hari mendatang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tegal, Siti Halamah mengatakan, selain mengambil swab siswa dan guru, Dinkes juga melakukan tes swab kepada keluarga siswi.

Sementara Waka Kesiswaan SMAN 5 Kota Tegal, Handi Altemes menyampaikan, pegawai perpus RN yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebelumnya menjalani rapid tes pada 29 September 2020 dinyatakan non reaktif dan melakukan isolasi mandiri dari tgl 1-11 September 2020.

Selanjutnya RN melakukan swab pada 2 September 2020, hasilnya diberitahukan pada 5 September 2020 positif terkonfirmasi Covid. Meskipun RN positif, namun suami dan anak negatif.

“Kami SMAN 5 tidak pernah melaksanakan KBM tatap muka. Jadi RN tidak pernah interaksi dengan siswa, makanya yang melakukan swab hanya rekan kerja yang satu ruangan,” tutur Handi.

Kepala MAN Tegal Kamaludin mengatakan, beberapa hari lalu memang ada kegiatan simulasi pembelajaran tatap muka karena memang kelas XI itu akan ada ujian assesment. Dalam kegiatan itu, disampaikan kurikulum darurat menjelang ujian Assesment untuk kelas XI.

“Jadi bukan tatap muka, namun simulasi untuk menyampaikan kurikulum darurat. Itu saja baru dua hari dan mau selesai,” tandasnya.

Selama simulasi itu, pihaknya hanya memanggil siswa secara terbatas dan bergiliran. Selain itu, pihaknya juga sudah menyampaikan pemberitahuan kepada pihak terkait.

Nino Moebi