SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketua Umum Pengprov Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jawa Tengah, Basri Yusuf, mendukung Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, untuk menjadi KetuA Umum PB PBSI Periode 2020-2024 mendatang.
”Kami 1.000 persen mendukung Pak Moeldoko. Saya sudah tahu betul Pak Moeldoko. Beliau sebagai pimpinan cukup tegas, menajemennya bagus. Dan dia mau turun ke bawah,” kata dia ketika dihubungi dari Semarang, Jumat (11/9/2020).
Basri menambahkan, kepengurusan PB PBSI harus terus dijaga kesinambungannya. Pasalnya, saat ini negara-negara lain yang dulunya tidak pernah dianggap, kini tumbuh sebagai kekuatan baru di dunia bulutangkis.
BACA JUGA : Manajemen Persiku dan Askab PSSI Kudus Ribut Soal Anggaran
”Perbaikannya aman, tinggal menguruskan program kepelatihan. Jadi kita hanya perlu mengomandoi hal itu. Karena kita sudah punya atlet-atlet super talent, jika di-support akan lebih tajam lagi prestasinya,” papar Basri.
Melihat sosok Ketum PB PBSI periode mendatang, Basri mengingatkan soal konsolidasi. Menurutnya, akan sangat pentingnya untuk menerapkan sistem yang tidak tumpang tindih dari pusat dan daerah.
”Menurut saya, konsolidasi dilakukan kepada semua pengurus. Kemudian sebagai ketum itu sangat bijaksana, tugas-tugas sesuai dengan job masing-masing. Sehingga intinya tidak ada tumpang tindih. Selanjutnya harus ada sport manajemen, itu penting banget,” imbuhnya.
Untuk diketahui, ada 18 nama legenda bulutangkis yang telah melakukan pertemuan dengan Moeldoko. Dalam pertemuan itu hadir para legenda bulutangkis Indonesia, seperti Liem Swie King dan Eddy Hartono.
PB Djarum diwakili Lius Pongoh, Ivanna Lie, Tontowi Ahmad, Liliana Natsir, Christian Hadinata, serta Yuni Kartika. Sedangkan Jaya Raya mengirimkan Imelda Wiguna, Rudy Hartono, dan Markis Kido.
Saat ini kepengurusan PP PBSI Periode 2016-2020 berada di bawah kepemimpinan Wiranto sebagai ketua umumnya. Namun kepengurusan Wiranto akan berakhir pada Oktober ini.
Riyan
