blank
Plt Bupati Kudus Hartopo saat membuka Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Kudus. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Pandemi Covid-19 membuat semua aspek kehidupan memiliki batasan. Tak terkecuali, kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Kudus. Tahun ini, kegiatan tersebut digelar secara virtual. Namun, peserta nampak antusias dan semangat.

Pelaksana Tugas Bupati Kudus Hartopo yang berkesempatan membuka acara itu mengapresiasi seluruh elemen IAIN Kudus.

“Biasanya, ospek atau PBAK ini kampus ramai dipenuhi mahasiswa baru. Tapi, ini masa pandemi, semua serba virtul. Saya acungi jempol antusiasme peserta,” kata Hartopo saat memberi sambutan di Gedung V Kampus IAIN Kudus, Sabtu (5/9).

Menanggapi kegiatan IAIN Kudus, yakni perkuliahan pertama secara tatap muka yang digelar satu kali, Hartopo mempersilahkan. Namun, protokol kesehatan harus diterapkan secara disiplin dan kampus harus memiliki mekanisme yang ketat. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya meminimalisir penyebaran Covid-19.

“Saya izinkan adanya pembelajaran tatap muka satu kali dengan mekanisme yang diatur kampus. Yang paling penting, baik dosen dan mahasiswa, menggunakan masker dan menjaga jarak saat pembelajaran tatap muka,” tuturnya.

Hartopo juga memotivasi sebanyak 3000 mahasiswa baru yang menyaksikan acara tersebut via Live Streaming. Pihaknya berpesan, mahasiswa harus terus mengembangkan kreativitas dan berinovasi. Harapannya, hal itu dapat bermanfaat ditengah-tengah masyarakat.

“Terus kembangkan kreativitas. Utamanya, di luar kegiatan kampus. Selalu berinovasi untuk menjawab tantangan di masa depan,” terangnya.

blank
Plt Bupati Kudus Hartopo berpesan kepada semua mahasiswa peserta PBAK IAIN Kudus untuk terus semangat belajar. foto:Suarabaru.id

Semangat Belajar

Dalam kesempatan tersebut, Plt Bupati juga sedikit bercerita tentang masa lalunya yang serba sulit. Pihaknya mengaku, pernah hidup tak berkecukupan. Namun, dengan semangat yang tinggi tiap jenjang pendidikan dapat dilewati meski kesulitan ekonomi.

Oleh karena itu, Hartopo meminta mahasiswa baru untuk terus memiliki asa yang tinggi. Bahkan, tidak harus malu jika harus bekerja untuk menutup biaya pendidikan.

“Dulu saya punya kesulitan ekonomi sampai harus sekolah sambil kerja. Tapi, ini tidak membuat saya malu karena untuk masa depan. Maka, kalian mahasiswa baru harus terus semangat. Jangan malu jika memang itu terbaik untuk masa depan,” ucapnya.

Sementara itu, Rektor IAIN Kudus Mundakir menyampaikan, tahun ini mahasiswa baru berjumlah sekitar 3 ribu. Jika dijumlahkan dengan total mahasiswa keseluruhan mendekati angka 17 ribu mahasiswa.

Hal tersebut dipandang kampus tak hanya sebagai kebanggaan, namun tanggung jawab besar yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Selama masa pandemi, pihak IAIN telah melaksanakan pembelajaran virtual dengan baik. Bahkan, pelaksanaan webinar internasional bersama narasumber dari luar negeri pun sering dilaksanakan. Pihaknya menyampaikan hal tersebut patut disyukuri karena meski pandemi, IAIN dapat melaksanakan aktivitas untuk mahasiswa.

“Alhamdulillah selama pandemi kami telah banyak mengadakan webinar internasional. Kami berhasil menghubungkan daerah yang pelosok ini dengan narasumber yang berada di Australia, Timur Tengah, dan Eropa. Kami harap kedepan kami dapat selalu membangun IAIN lebih baik lagi,” jelasnya.

Tm-Ab