blank
Mekipun harga jual tembakau di Temanggung sudah ada yang mencapai Rp 7.000 per kilogram, namun harga tersebut belum menggembirakan bagi para petani. Foto: Suarabaru.Id/ Yon

TEMANGGUNG(SUARABARU.ID)-Bupati Temanggung M Al Khadziq menilai harga pembelian tembakau dari sejumlah gudang perwakilan industri rokok di Temanggung belum menggembirakan bagi petani.

“Meskipun sudah ada sedikit peningkatan harga tembakau dari sekitar Rp50.000 sampai Rp 60.000 per kilogramnya, ada gudang yang sudah membeli tembakau dengan harga Rp70.000 per kilogram. Namun, harga tersebut belum harga yang ideal,” kata Bupati Temanggung M Al Khadziq saat berkunjung ke sejumlah perwakilan industri rokok di Temanggung, Kamis (3/9).

Gudang perwakilan pabrik rokok ditinjau bupati tersebut yakni, perwakilan PT Gudang Garam di Jalan Sutoyo Temanggung, perwakilan PT Gudang Garam di Pare, Kecamatan Bulu dan perwakilan PT Djarum Kudus di Desa Nguwet, Kecamatan Pringsurat.

Khadziq mengatakan, pihaknya bersama tim gugus tugas pertembakauan Kabupaten Temanggung berkeliling ke gudang-gudang perwakilan industri rokok diTemanggung untuk mengecek langsung di lapangan, penjualan tembakau dari petani, dan mekanisme penjualannya serta harga tembakau.

Menurutnya, dari hasil peninjuauan tersebut harga jual tembakau dari petani belum ideal bagi para petani dan masihmasih perlu dinaikkan lagi. Untuk itu, ia meminta para petani tembakau untuk menjaga kualitas tembakau yang hendak dijual dengan tidak mencampur dengan tembakau dari luar Temanggung.

“Saya minta kita bersama-sama ‘bebrayan’ dalam usaha pertembakauan ini. Bagaimana caranya agar petaninya untung, pedagang juga untung, pihak industri juga untung,” katanya.

Ia menambahkan, pada awal musim panen tembakau, di wilayah KabupatenTemanggung masih terjadi hujan selama hampir satu minggu dan sangat mempengaruhi kualitas tembakau.

Khadziq berharap cuaca selama musim panen ini cukup bagus sehingga harga tembakau bisa lebih meningkat.

”Kondisinya kini sedang prihatin semua, dalam situasi pandemi covid-19, pembelian tembakau juga harus mengikuti protokol kesehatan sehingga penyerapannya tidak bisa secepat biasanya.
Ia juga berharap agar perwakilan pabrik rokok untuk memberikan harga yang baik dan jangan terlalu menekan petani. Selain itu, juga agar tidak banyak mengambil banyak pemotongan dalam penimbangan.

“Timbangan jangan terlalu banyak mengambil ‘angetan’ (pemotongan), dan pembayaran juga harus secepatnya kepada petani,” katanya.

Perwakilan PT Gudang Garam di Temanggung, Tjin Tjong Giong mengatakan , pihaknya tidak membatasi kouta pembelian tembakau dari petani. Melainkan, semua tembakau yang berkualitas baik akan dibeli. Meskipun kualitas tembakau tahun ini tidak sebaik tahun -tahun sebelumnya.

“Dibandingkan denvgan harga tahun sebelumnya, memang tahun ini agak turun karena kualitas tembakau juga tidak sebagus tahun lalu. Karena, cuaca lebih baik tahun lalu dan panen tahun ini sempat terjadi hujan beberapa hari dan berpengaruh terhadap kualitas,” katanya.

Sementara perwakilan PT Djarum, Hudiono mengatakan, pada tahun ini Djarum Kudus akan membeli tembakau dari para petani sebanyak 4.000 ton seperti tahun lalu. Meskipun, pihaknya pada tahun 2019 kemarin pihaknya membeli tembakau dari petani sebanyak 6.000 ton.

“Rencananya tahun ini kami membeli tembakau sebanyak 4.000 ton seperti tahun lalu. Namun kuota pembelian tahun lalu menjadi 6.000 ton karena situasi memungkinkan dan kualitas bagus,” katanya.

Yon