blank
Pebalap tim INEOS Granadiers Michal Kwiatkowski, Egan Bernal, dan Luke Row di etape empat Tour de France yang menempuh rute Sisteron menujut Orcieres-Marlette, Prancis. (1/9/2020)

JAKARTA (SUARABARU.ID) – Primoz Roglic boleh berjaya setelah sprint melintasi finis paling cepat di etape empat Tour de France pada Selasa, namun Egan Bernal dan Thibaut Pinot masih mengintai dan menjaga jarak mereka.

Juara bertahan Bernal dan pebalap tuan rumah Pinot sepertinya cukup puas menjaga laju mereka kendati sang pebalap Slovenia mengklaim kemenangan dan bonus 10 detik setelah mengakhiri pendakian 7,1km menuju resor ski Orcieres-Merlette, finis di atas gunung pertama di Tour edisi tahun ini.

Roglic sempat diragukan dapat berpartisipasi di TdF tahun ini setelah mengalami kecelakaan di Criterium du Dauphine. Namun setelah membuktikan dirinya di etape sepanjang 160,5km dari Sisteron menuju Orcieres-Merlette itu ia yakin mampu mempertahankan performanya.

“Aku merasa setiap hari semakin baik. Belum sepenuhnya sama tapi aku mendapat konfirmasi jika di etape kedua (di pegunungan) jika aku masih bisa mengendarai sepeda,” kata Roglic sambil tersenyum seperti dikutip Reuters, Selasa.

“Kami hanya tinggal fokus dan melakukan yang sama.”

Pinot, yang biasanya menyukai sprint setelah akhir tanjakan, cukup puas finis kedelapan, satu tempat di belakang sang pebalap Kolombia.

Membawa harapan Prancis untuk menjadi juara Tour sejak Bernard Hinault pada 1985, Pinot mengalami memar di etape pembuka dan belum pulih sepenuhnya.

“Jujur, setelah apa yang terjadi pada Sabtu, kami sangat senang berada di posisi kami sekarang,” kata sport director Pinot di Groupama-FDJ, Philippe Mauduit.

Mauduit, yang telah bekerja sama dengan juara-juara Tour seperti Alberto Contador dan Vincenzo Nibali selama kariernya, yakin jika Roglic mungkin bukan rival paling berbahaya di balapan kali ini.

“Kenyataan di pekan pertama jarang menjadi kenyataan dari pekan ketiga Tour,” kata dia.

“Dan kalau boleh jujur mungkin aku lebih takut dengan Tom Dumoulin ketimbang Roglic (rekanan satu tim).”

Dumoulin, yang memenangi Giro d’Italia pada 2017 dan finis runner-up di Tour de France 2018, terjatuh pada Minggu namun performanya belum meningkat akhir-akhir ini.

Jika Roglic terlalu dini tampil di puncak performanya, maka pebalap asal Belanda itu bisa menjadi senjata utama tim Jumbo Visma.

“Mengatasi tekanan sebagai pemimpin Tour juga merupakan sesuatu yang berat,” kata Maduit.

Pinot mengatakan pekan lalu jika ia merasa lebih kuat dari tahun lalu ketika cedera paha memaksanya meninggalkan balapan di saat bertarung untuk perebutan gelar dengan Bernal.

Jika demikian, dia bisa menjadi ancaman utama di tanjakan yang lebih panjang, bersama sang juara bertahan.

“Aku rasa kami harus sabar dan skenario terbaik kami adalah tiba di pekan ketiga tanpa kehilangan banyak waktu,” kata Bernal.

“Dan kemudian kami akan mencoba sedikit memperbaiki waktu di tanjakan panjang, untuk tiba sebaik mungkin di pekan terakhir.”

Pebalap tuan rumah Julian Alaphilippe masih menguasai kaus kuning setelah hari keempat, dibuntuti Adam Yates yang terpaut empat detik di peringkat kedua.

Roglic, sementara itu menyodok ke peringkat tiga besar dan memiliki catatan waktu yang sama dengan Yates.

Ant/Muha