WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Dua pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Wonogiri, diwacanakan akan segera mendaftarkan menjadi peserta Pilkada Wonogiri Tahun 2020. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Wonogiri, akan membuka pelayanan pendaftaran mulai Jumat (4/9) sampai dengan Minggu (6/9) mendatang.
Kedua pasangan calon tersebut, terdiri atas pentahana Bupati Wonogiri Joko Sutopo berpasangan dengan Ketua DPRD Wonogiri Setyo Sukarno (Josss), melawan duet Hartanto-Joko Purnomo (Harjo). Pasangan Josss diusung oleh PDI Perjuangan bersama Partai Golkar dan PAN. Kemudian pasangan Harjo, diusung oleh koalisi Partai Gerindra, PKB dan PKS.
Ketua KPU Wonogiri, Toto Sihsetyo Adi, saat menyampaikan paparan pada Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral (Linsek) di Mapolres Wonogiri, menyatakan, sebagai penyelenggara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri Tahun 2020, KPU akan membuka pendafatarn bakal calon mulai Jumat (4/9) sampai dengan Minggu (6/9).
Penetapan Calon
Untuk agenda penetapan pasangan calon, dijadwalkan Tanggal 23 September 2020. Untuk pengundian nomor urutnya dilaksanakan Tanggal 24 September 2020. Kepada masing-masing pasangan calon bersama tim suksesnya, selanjutnya diberikan kesempatan berkampanye mulai Tanggal 26 September sampai dengan Tanggal 5 Desember 2020.
Untuk jadwal debat antarpasangan calon, belum ditentukan waktunya. Hari H pemilihan ditetapkan Tanggal 9 Desember 2020 mendatang sebagai Pilkada serentak di Tanah Air.
Berkaitan dengan hal tersebut, DPP PDI Perjuangan telah memberikan rekomendasi kepada pasangan Joko Sutopo sebagai pentahana menjadi Bakal Calon Bupati, berpasangan dengan Setyo Sukarno sebagai Bakal Calon Wakil Bupati Wonogiri. Joko Sutopo, yang juga menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Wonogiri, telah 5 tahun ini menjabat sebagai Bupati Wonogiri.
Sedang Setyo Sukarno, disamping menjabat sebagai Sekretaris DPC PDI Perjuangan Wonogiri, juga menjadi Ketua DPRD Wonogiri. Pasangan Josss (Joko Sutopo-Setyo Sukarno) ini, telah mengalami reposisi. Sebab, awalnya DPC PDI Perjuangan Wonogiri mengusulkan Joko Sutopo berpasangan dengan Sriyono.
Mengundurkan Diri
Tapi Bendahara DPC PDI Perjuangan Wonogiri, Sriyono, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPRD Wonogiri, mengajukan pengunduran diri karena alasan kesehatan. Meskipun pihak DPP PDI Perjuangan, sempat memberikan rekomendasi kepada duet Joko Sutopo-Sriyono (Joss).
PDI Perjuangan Wonogiri sebagai Parpol pemenang pertama Pemilu 2019, mendapatkan perolehan 28 dari 50 kursi di DPRD Wonogiri. Sebagai Paprol terbesar Wonogiri, PDI Perjuangan mengusung duet Joko Sutopo-Setyo Sukarno menjadi pasangan all Parpol berlambang kepala banteng moncong putih.
Pasangan Josss, mendapat dukungan dari Partai Golkar sebagai Parpol pemenang kedua di Wonogiri (mendapatkan 8 kursi di DPRD Wonogiri), dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang mempunyai 3 kursi di DPRD Wonogiri.
Pasangan Harjo
Sebagai pesaingnya, muncul pasangan Hartanto dengan Joko Purnomo (Harjo), yang diusung oleh koalisi tiga Parpol Parlemen level menengah di DPRD Wonogiri. Yakni PKB, Partai Gerindra dan PKS. Sebagai Parpol level menengah, Partai Gerindra dan PKS masing-masing memiliki 4 kursi di lembaga DPRD Wonogiri. Kemudian PKB mempunyai 3 kursi. Perolehan kursi trio Paprol di DPRD Wonogiri totalnya sebanyak 13 kursi atau lebih 20 persen.
Hartanto dikenal sebagai pensiunan Polri yang dulu lama berdinas di Wonogiri, sebelum kemudian belakangan pindah tugas ke Polda Jateng sampai pensiun. Punawirawan Polisi ini, juga populer sebagai Ustdaz yang banyak memberikan ceramah dan tausyiah di berbagai acara keagamaan.
Joko Purnomo, dikenal sebagai tokoh populer karena lama menjadi Ketua KPU Kabupaten Wonogiri, sebelum kemudian terpilih menjadi Ketua KPU Provinsi Jateng. Joko berhasil berulangkali mensukseskan pelaksanaan Pemilu di Kabupaten Wonogiri, dan Pemilu Provinsi Jateng sampai berakhir masa jabatannya pasca-Pemilu 2019 lalu.
Bambang Pur