WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sejumlah warga Desa Mlandi Kecamatan Garung Wonosobo kini tengah mengembangkan budi daya tanaman kopi jenis Arabika Lini S di lahan pertanian yang dimilikinya.
Kopi Arabika Lini S ini dipandang cocok dikembangkan di lahan pegunungan yang berada di kaki Gunung Bismo dan Gunung Pakuwojo, yang masuk wilayah pegunungan kawasan dataran tinggi Dieng.
Salah satu Perangkat Desa Mlandi, Istangin, ketika ditemui SUARABARU.ID, Kamis (27/8), mengatakan budi daya kopi dikembangkan petani setempat karena selain menguntungkan secara ekonomi juga lebih ramah lingkungan.
“Budi daya tanaman kopi diharapkan bisa meningkatkan ekonomi petani. Sebab, komoditas sayuran yang selama ini ditanam sudah tidak menguntungkan lantaran harga tidak stabil. Cenderung anjlok,” keluhnya.
Selain itu, kondisi lahan pertanian yang ditanami sayuran, imbuhnya, tandus. Kondisi tersebut sangat membahayakan kelestarian alam di masa yang akan datang. Sementara tanaman kopi lebih ramah bagi konservasi lahan dan alam di sekitarnya.
Petani Binaan
Menurutnya, salah satu petani di Desa Mlandi, yakni Sukirno sudah menanam kopi Arabika sejak tujuh tahun lalu. Namun baru intensif melakukan pengolahan kopi paska panen sejak dua tahun belakangan dan jadi pilot proyek bagi petani lainnya.
“Hasil olahan kopi Sukirno diberi brand “Kopi Sukir Mlandi”. Beliau mengolah kopi jenis natural, full wash dan wine. Awalnya menanam di lahan seluas satu hektar tapi saat ini ditambah 3,5 hektar lagi,” jelasnya.
Petani lain, Harsono, tengah mengembangkan pembibitan kopi Arabika di pekarangan rumahnya. Pihaknya pun telah menanam di lahan pertanian sekuas 3 hektar dan sudah mulai panen perdana.
Kepala Bagian Humas dan CSR PT Tirta Investama Wonosobo, Basuki Rahmat menambahkan petani didampingi LPTP Surakarta yang merupakan mitra perusahaanya di bidang pemberdayaan pertanian, lingkungan hidup dan tehnologi pedesaan.
“Petani kopi di Desa Mlandi dipilih jadi binaan PT Tirta Investama Wonosobo melalui LPTP Surakarta, karena lahan yang dibudidayakan merupakan wilayah tangkapan air. Sehingga perlu disuport agar ekonomi petani bangkit dan konservasi alam tetap terjaga,” tandasnya.
Muharno Zarka-mm