blank

JEPARA (SUARABARU.ID) – Para pemuda dan mahasiswa Jepara hendaknya bersedia belajar dan meneladani nilai keutamaan putra-putri Jepara yang memiliki peran besar terhadap perjalanan bangsa Indonesia. Ini merupakan bagian integral dari penghargaan kita kepada para pahlawan bangsa.

blank
Pembicara, Hadi Priyanto dan Achid Setyawan

Hal tersebut diungkapkan oleh Hadi Priyanto pegiat budaya dan sejarah lokal Jepara dalam  Webinar dengan tema “Penguatan identitas lokal, kupas tuntas Jepara dulu kini dan nanti,”. Acara yang diselenggarakan oleh Suara Mahasiswa Jepara Universitas Trunojoyo Madura ( SWARA) ini diselenggarakan di ruang Rapat Diskominfo Jepara Kamis 27 Agustus 2020.

Dalam acara yang dipandu oleh Pimpinan Redaksi cabarus.com, Ahmad Khoirul    Anwar   ini juga menghadirkan narasumber Asisten  Pembangunan dan Perekonomian Sekda Jepara, Achid Setyawan mewakili Bupati Jepara.

blank

Lebih lanjut Hadi Priyanto menjelaskan, pada masa kerajaan Islam Jepara memiliki Ratu Kalinyamat yang memiliki peran besar dalam menanamkan semangat melawan penjajahan, syiar Islam, dan pembangunan poros maritim antar pulau. “Jepara pada masa itu mencapai puncak kejayaannya,” ujar Hadi Priyanto yang juga penulis buku Ratu Kalinyamat Rainha de Jepara.

Sementara pada  masa pergerakan nasional hingga kemerdekaan Jepara memiliki Drs RMP Sosrokratono,  RA Kartini dan dr Cipto Mangunkusumo. “RMP Sosrokartono dan RA Kartini dikenal sebagai inspirator para pemuda pergerakan dan dr Cipto Mangunkusumo terlibat aktif dalam pergerakan nasional. Namun sayang nilai-nilai keutamaan beliau kurang  kita pahami bersama,” ujar Hadi Priyanto.

blank
Webinar penguatan identitas lokal Jepara

“Harapan kami kedepan ada upaya serius yang dilakukan oleh pemerintah bersama kalangan pendidik dan para pegiat budaya untuk melakukan kajian terhadap nilai-nilai keutamaan para pejuang lokal dan merumuskannya. Juga pembangunan patung dr  Tjipto Mangoenkoesoemo di desa kelahirannya, Pecangaan. Tujuannya agar generasi muda dapat belajar dari nilai-nilai itu,” ujar Hadi Priyanto.

Sementara Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Jepara , Achid Setyawan menyatakan, untuk bisa menghadirkan kembali kisah para pahlawan ini memang diperlukan media. Disamping buku, perlu juga media kreatif dengan memanfaatkan teknologi informasi hingga anak-anak menjadi tertarik untuk belajar. “Memasukan sejarah ringkas para pejuang Jepara dalam muatan  lokal kurikulum sekolah juga langkah sangat baik,” ujarnya.

Menurut Achid Setyawan virus cinta budaya dan kearifan sejarah memang harus terus disebarkan. “      Jangan sampai anak-anak justru lebih mengenal karakter tokoh – tokoh imajinatif yang masuk melalui teknologi informasi. Karena itu kita harus terus mendorong agar anak-anak untuk mengenqak sejarah kota dan bangsanya,” tegasnya.

Atas nama Bupati Jepara, Achid juga memberikan apresiasi kepada komunitas mahasiswa Jepara di Madura yang setiap tahun memberikan pembekalan sejarah, budaya dan potensi lokal  kepada mahasiswa baru.

Sementara Ketua Umum SWARA. Fani Efriza Alfariansyah mengungkapkan, kegiatan pengenalan budaya dan sejarah lokal itu telah dilakukan sejak enam tahun lalu.”Harapan kami tentu saja agar para mahasiswa lebih mencintai budaya dan sejarah serta mengerti tentang potensi kotanya,” ujarnya.

Ua