PURBALINGGA (SUARABARU.ID)– Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, guna pencegahan penyebaran Covid-19. Ia menegaskan, pandemi Covid-19 di Purbalingga belum selesai, meskipun sampai saat ini menunjukan trend yang membaik.
“Dari 73 kasus saat ini tinggal 6 kasus positif Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit,” katanya saat kegiatan Pengukuhan Satuan Tugas (Satgas) Jogo Tonggo Desa Karangjambe Kecamatan Padamara, Minggu (16/8). Pengukuhan dilakukan oleh Camat Padamara di halaman Kios BKM Pinang Jaya Desa Karangjambe.
Bupati Tiwi juga berpesan kepada masyarakat untuk senantiasa meningkatkan imunitas tubuh dengan gerakan masyarakat hidup bersih dan sehat (Germas). Diantaranya banyak makanan bergizi terutama buah dan sayur, olah raga rutin misalnya : senam, istirahat cukup, dan rutin periksa kesehatan.
“Masyarakat harus senantiasa bergotong royong dan berempati dengan tetangga dekatnya yang terdampak Covid-19. Hari ini saya apresiasi pengukuhan Satgas Jogo Tonggo yang juga merupakan program dari bapak Gubernur, dalam rangka penaganan Covid-19,” bebernya.
Oleh karenannya, kata dia di masa pandemi ini seluruh masyarakat di Desa Karangjambe harus bergotong royong. Dampak Covid tidak akan selesai jika tidak ada gotong-royong, maka berempati dengan tetangga sangat penting.
Satgas Jogo Tonggo diketuai oleh Ketua RW, dibantu para ketua Rukun Tetangga, dan beranggotakan tim kesehatan, tim ekonomi, serta tim keamanan. Ketua satgas diwajibkan melaporkan kegiatan sehari-hari pada pihak desa.
Dalam pelaksanaannya, Jogo Tonggo mancakup dua hal, yaitu jaring pengaman sosial dan keamanan, serta jaring ekonomi. Jaring pengaman sosial dan keamanan meliputi sosialisasi, pendataan, dan pemantauan warga.
Sementara itu, jaring pengamanan ekonomi akan memastikan tidak ada satu pun warga yang kelaparan selama wabah dan mengusahakan kegiatan ekonomi warga berjalan dengan baik pasca wabah.
“Pada kesempatan kali ini, Satgas Jogo Tonggo juga mendapatkan bantuan dana stimulan (Rp 500.000) dari pemerintah dan PKK untuk masing-masing RW,” katanya.
M Abdul Rohman-Wahyu