blank
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, dr Majid Rohmawanto, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

 

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Perkembangan kasus Covid-19 di Kota Magelang mengalami kenaikan signifikan, setelah sempat nihil selama sebulan. ‘’Sejak 19 Juli 2020, kita ada tambahan 40 kasus,’’ ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, dr Majid Rogmawanto, kemarin.

Kasus terbanyak ditemukan di Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Magelang Utara dengan jumlah 21 kasus. Kasus di wilayah ini berawal sebuah keluarga yang memiliki riwayat pulang bepergian dari Demak.

Kasus terbanyak kedua Kelurahan Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah, dengan 6 kasus. Di wilayah ini juga berawal dari sebuah keluarga yang terdiri dari 5 wanita dan 1 pria. Dari jumlah itu, saat ini ada 2 orang yang dirawat, 1 orang sembuh dan 3 orang meninggal dunia. ‘’Bisa dikatakan kasus Kedungsari dan Kemirirejo jadi klaster keluarga,’’ katanya.

Selanjutnya, kasus Covid-19 juga menyebar di Kecamatan Magelang Utara meliputi Kelurahan Wates (7 kasus), Kramat Utara (5 kasus), Kramat Selatan (5 kasus) dan Potrobangsan (1 kasus).

Kecamatan Magelang Tengah meliputi  Rejowinangun Utara (2 kasus), Cacaban (3), Gelangan (4 kasus) dan Magelang (1 kasus). Kecamatan Magelang Selatan, meliputi Jurangombo Selatan (3 kasus), Magersari (10 Kasus), dan Rejowinangun Selatan (5 kasus).

Dia menerangkan, Kota Magelang menyiapkan empat rumah sakit untuk merawat pasien Covid-19. Terdiri atas RSUD Tidar dengan 26 tempat tidur, RST dr Sudjono (14), RSJ Prof Dr Soerojo (25) dan RSUD Budi Rahayu (14).

Rata-rata bangsal isolasi untuk pasien Covid-19 penuh. Sebab pasien yang dirawat tidak hanya warga Kota Magelang tapi juga dari luar kota.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menyatakan siap jika sewaktu-waktu rumah sakit-rumah sakit tersebut membutuhkan tambahan kapasitas. ‘’Fleksibel saja, kalau membutuhkan tambahan tentu akan kita tambah. Tapi kita tidak berharap itu,’’ ungkapnya.

Dia meminta masyarakat untuk patuh pada protokol kesehatan meski sudah masuk era adaptasi kebiasaan baru. Sebab Covid-19 masih ada dan masih menjadi ancaman serius.

 

Penulis  : pro/kotamgl

Editor   : Doddy Ardjono