blank
Anak-anak juga bisa melakukan permainan tradisional di Tebar Semangat. Foto : Hana eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Sejak pandemi berlangsung, Komunitas Tebar Semangat di Desa Rejosari RT 01 RW 001 Kecamatan Grobogan yang diinisiasi karang taruna setempat melakukan pendampingan belajar bagi anak-anak. Pasalnya, adanya wabah Covid-19, proses belajar-mengajar di sekolah secara tatap muka tidak diberlakukan sementara.

Anak-anak dari tingkat Paud sampai SMA yang tinggal di lingkup RT 01 RW 001 merasa kesulitan belajar secara daring. Karena itu, para anggota komunitas Tebar Semangat mendampingi belajar mereka.

Seiring dengan berjalannya waktu, Komunitas Tebar Semangat tidak terbatas pada pendampingan belajar saja. Namun, berkembang dengan membuat gerakan literasi.

“Kami mencoba memikirkan lagi saat itu. Kenapa tidak sekalian buat gerakan literasi. Kalau hanya pendampingan belajar itukan terpatok pada kurikulum belajar, Pikir kami, kalau buat komunitas literasi sifatnya barangkali masih umum.”

“Dari situ kami mencoba mencari-cari refrensi komunitas literasi dengan tujuan mencoba membudayakan iklim belajar dan membaca di kampung,” jelas Rudi Lukmantoro, salah satu penginisiasi.

blank
Aksi Yuliyanto saat mendongeng di depan anak-anak. Foto : hana eswe.

Setelah dirasa mantap, akhirnya rumah baca bernama ‘Teras Baca Rejosari (Tebar) Semangat’ diresmikan, Minggu (9/8/2020). Peresmian tersebut ditandai dengan pentas seni yang didatangkan dari Padepokan Ayom Ayem Desa Godan, Kecamatan Tawangharjo, asuhan Suyadi.

Acara yang dihadiri sekitar 30 orang itu, berlangsung meriah. Selain pertunjukan seni berupa lagu-lagu yang dibawakan anak-anak dari Sanggar Padepokan Ayom Ayem, juga hadir Yuliyanto, penggiat literasi dan Rumah Baca Bintang di Kecamatan Karangrayung.

“Alhamdulilah, sebelum di-launching, sudah mendapat antusias dari anak-anak. Itu diukur dari kehadiran mereka. Setiap malam hadir terus. Malah ada dari kampung dan RT tetangga yang ikut gabung.”

“Awalnya ada 26 anak, sekarang sudah ada 30-an. Dari prasekolah hingga jenjang SMA. Pasca launching komunitas literasi yang dinamai “Teras Baca Rejosari” ini anak-anak tambah seneng dan termotivasi lagi,” tambahnya.

Tidak Menyangka

Sementara itu, Yuliyanto yang ikut melaunching Teras Baca Rejosari ini, sempat kurang yakin dengan terbentuknya rumah baca tersebut.

Pihaknya meragukan, apakah penanggung jawab dan karang tarunanya bisa sungguh-sungguh untuk menumbuhkan minat baca dan semangat belajar anak di daerahnya.

“Namun anggapan saya ternyata salah karena mereka sempat datang ke Rumah Baca Bintang yang saya kelola dan semacam belajar untuk kesiapan mental, jiwa dan raga kedua Taman Baca dan Rumah Baca yang telah aku inisiasi sebelumnya. Terlebih kegiatan yang aku lakukan ini bersifat sosial pendidikan. Takutnya hanya ikut-ikutan dan semangat di awal, tapi selanjutnya terhenti pergerakannya,” kata Yuli, sapaan akrabnya.

Setelah kedatangan mereka untuk belajar, Yuli melihatmereka bertekad untuk bersungguh-sungguh untuk mendirikan taman baca seperti yang diinisiasinya. Di bawah koordinasi antara Yuliyanto dengan komunitas tersebut, akhirnya Tebar Semangat diresmikan.

“Ini merupakan Taman Baca dan Rumah Baca ke 5 yang telah saya inisiasi di Grobogan. Meski diresmikan di masa pandemi seperti saat ini dan terasa sedikit berat. Namun, hari ini telah dilaunching Tebar Semangat. Acara ini hanya mengundang anak-anak RT setempat dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan karena masih dalam masa pandemi,” jelasnya.

Hana Eswe-Wahyu